Tak lengkap rasanya jika ke Kota Surakarta, tanpa mampir ke Kampung Batik Kauman.Â
Seperti yang diketahui, Kampung Batik Laweyan dan Kauman terkenal sebagai penghasil batik tertua di kota ini.
Masyarakat Kauman yang kebanyakan santri, telah berkecimpung dalam dunia pembuatan batik sejak awal tahun 1900-an tahun hingga kini.
Tentunya, ada sejarah panjang yang menjadi latar belakang kampung batik di Solo tersebut.
Perkembangan Kampung Kauman tidak lepas dari pembangunan Masjid Agung Keraton Surakarta oleh Sunan Pakubuwono III.
Sejak dibangun pada tahun 1763 sampai selesai di tahun 1768, banyak Abdi Dalem Keraton yang ikut mengurus pembangunan masjid ini dan kampung di sekitarnya.
Lambat laun, kampung ini disebut sebagai Kampung Kauman karena diisi oleh para abdi dalem yang juga santri tersebut.
Pada awalnya, pembuatan batik dibuat oleh istri-istri abdi dalem untuk kebutuhan keraton.Â
Namun, dengan perkembangan pasar di Solo, kebutuhan batik pun semakin meningkat.
Seiring dengan kesuksesan para saudagar batik, beberapa bangunan megah pun mulai muncul di kampung ini sekitar tahun 1800–1900-an.
Tak hanya menjadi tempat penghasil batik, Kampung Kauman juga menjadi lokasi pertumbuhan ajaran Muhammadiyah di Solo.
Â
Meskipun Kampung Batik Laweyan dan Kauman terkenal sebagai penghasil batik tertua dan ternama di Solo, ada perbedaan dari keduanya.
Dibandingkan dengan Laweyan, batik Kauman lebih menampilkan motif batik klasik (pakem) yang motifnya berasal dari Keraton Surakarta.
Ada banyak jenis motifnya, mulai dari Sidomukti, Sidodrajat, Sidoluhur, Satrio Wibowo, hingga Wahyu Tumurun.
Tentunya, setiap motif atau pola batik tradisional ini memiliki makna sosial budaya.Â
Hal inilah yang membuat batik Kauman memiliki cita rasa seni, seperti Sidodrajat yang mempunyai derajat tinggi.
Â
Kampung Batik Kauman Solo menawarkan pengalaman berbelanja batik sambil melihat-lihat bangunan-bangunan tua di sekelilingnya.Â
Di kampung sini, kamu bisa dengan mudah menjelajah karena ada peta yang menunjukkan galeri-galeri batik di setiap gang masuk.
Kamu juga dapat dengan mudah melihat rumah-rumah produksi batik, bahkan mencoba membuatnya sendiri.
Batik-batik yang dijajakan di toko dan galeri dibedakan menjadi tiga jenis, yang diferensiasi berdasarkan proses pembuatannya.Â
Ada batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi yang dibuat melalui proses cap serta tulis.
Terdapat lebih dari 30 industri batik di Kampung Batik Kauman, sehingga kamu memiliki banyak pilihan untuk membeli batik Solo di tempat ini.
Keunikan yang ditawarkan di Kampung Batik Kauman di Solo adalah, pengunjung dan penjual batik bisa berinteraksi serta bertransaksi secara langsung.
Bahkan, kamu juga dapat melihat proses produksi dan belajar membatik di san.Â
Sebagai kampung wisata, Kampung Kauman menyediakan berbagai tempat yang dapat dikunjungi wisatawan, meliputi:Â
Â
Kampung Kauman Solo terletak di Jalan Trisula III No.1, Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Lokasinya tidak jauh dari Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Rajiman, yang merupakan jalan utama di Kota Solo.
Aksesnya dekat dengan destinasi wisata lain, seperti Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Â
Â
Untuk menuju lokasi Kampung Batik Kauman, kamu dapat menggunakan berbagai macam moda transportasi umum.
Walaupun kawasannya berupa gang perkampungan tempat tinggal warga, kamu dapat menemukan spot untuk parkir kendaraan.Â
Kampung Batik Kauman Solo juga memiliki fasilitas penunjang seperti toilet, langgar atau musala, serta wastafel untuk cuci tangan.
Â
Â