icon
Rumah 123
Tersedia di App Store & Google Play
KPR
Panduan

Kampung Pecinan Semarang, Menelusuri Warisan Tionghoa di Kota Lumpia

Pecinan Semarang merupakan kawasan permukiman yang terletak di jantung Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Kawasan ini menjadi pusat aktivitas masyarakat peranakan Tionghoa yang datang ke kota tersebut pada abad ke-16. 

Dalam bahasa Hokkian, pecinan berarti “tempat asing” yang dibentuk karena kebijakan sosial-ekonomi pada masa kolonial Belanda.

Seiring berjalannya waktu, pecinan di Semarang bertransformasi menjadi kawasan yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner

Berbagai bangunan tua, kuil dan pasar tradisional yang masih beroperasi, menjadi saksi bisu perjalanan panjang komunitas Tionghoa di Semarang. 

Mari kita eksplorasi jejak sejarah dan kearifan budaya Pecinan Kota Semarang yang masih terjaga hingga hari ini!

Sejarah Terbentuknya Kampung Pecinan Semarang

Sejarah Terbentuknya Kampung Pecinan Semarang.jpg

 

Jauh sebelum bangsa Eropa datang, masyarakat Tionghoa telah mendirikan banyak pecinan di sepanjang pesisir pantai utara Jawa.

Namun pada era kolonial, pendirian pecinan di kota besar Indonesia lekat dengan kebijakan politik dan ekonomi saat itu.

Tujuannya tak lepas dari politik segregasi pemerintahan kolonial Belanda.

Semua bermula dari peristiwa pemberontakan masyarakat Tionghoa di Batavia (Jakarta) pada tahun 1740. 

Salah satu dampak dari pemberontakan tersebut adalah, banyak masyarakat Tionghoa yang dibawa oleh Belanda ke Kota Semarang. 

Mulanya masyarakat Tionghoa dialokasi ke Simongan atau sekitar Klenteng Sam Poo Kong. 

Namun, kemudian dipindahkan ke pusat kota untuk menghindari pemberontakan, serta agar pemerintahan Belanda dapat mengawasi aktivitas mereka.

Sejarah Pecinan Semarang.jpg

 

Pemukiman Tionghoa yang baru terletak di sebelah timur Sungai Semarang, berdekatan dengan pos militer Belanda. 

Pada tahun 1741, pecinan dipindahkan lagi ke sebelah barat sungai, membuat pemukiman Belanda dan Tionghoa dipisahkan oleh Sungai Semarang. 

Namun, pemindahan ini dipandang menguntungkan bagi warga Tionghoa di Semarang.

Hal ini berkaitan dengan fengsui, di mana letak pemukiman yang dilingkari sungai dipercaya akan membawa berkah.

Tak heran kalau pada perkembangannya, pecinan di Semarang menjadi kawasan multifungsi yang sukses.

Wilayah Pecinan Semarang yang paling awal berkembang adalah daerah Pecinan Lor (Pecinan Utara), yang kemudian dikenal dengan Gang Waru. 

Daerah yang dikenal sebagai Pecinan Wetan (Pecinan) atau Gang Pinggir, juga merupakan wilayah yang paling awal berkembang.

Perkembangan selanjutnya adalah Pecinan Kidul (Pecinan Selatan), yang dikenal dengan julukan Sebandaran.

Jalan-Jalan di Pasar Pecinan Semarang

Jalan-Jalan di Pasar Pecinan Semarang.jpg

 

Ketika sedang mengunjungi kawasan Pecinan Semarang di Kauman, tentu tidak lengkap rasanya kalau tidak menikmati arsitektur bangunannya.

Di sini, kamu dapat menemukan banyak rumah dengan atap menyerupai pelana kuda di bagian sampingnya. 

Kamu juga dapat menemukan banyak klenteng yang telah berusia ratusan tahun. 

Ada 11 kelenteng di Kampung Pecinan Semarang, di mana yang paling terkenal adalah Klenteng Tay Kak Sie yang berlokasi di Gang Lombok. 

Tak lupa pusat bisnis di kawasan ini–Pasar Semawis atau Waroeng Semawis, yang menjadi ikon Pecinan Semarang. 

Kawasan Pasar Semawis sendiri merupakan pusat kuliner malam.

Jika kamu senang berburu kuliner, bisa mampir ke sini.

Menikmati Lezatnya Kuliner Pecinan Semarang

Menikmati Lezatnya Kuliner Pecinan Semarang.jpg

 

Telah disebutkan sebelumnya kalau Pasar Pecinan Semarang menjadi pusat kuliner yang diisi oleh makanan dan minuman lezat.

Bagi yang tertarik, terdapat berbagai penjaja makanan mulai dari Jalan Wahid Hasyim (Kranggan) hingga Jalan Gang Pinggir.

Sebagai rekomendasi, simak daftarnya di bawah ini.

Lumpia Gang Lombok

Semarang dikenal sebagai Kota Lumpia, jadi tak ada salahnya untuk mencoba salah satu lumpia yang terkenal di sini.

Berlokasi tidak jauh dari kawasan Klenteng Tay Kak Sie, warung satu ini tidak pernah sepi.

Lumpia Gang Lombok sendiri diisi oleh rebung (bambu muda), daging udang/ayam dan telur, serta dijual dengan harga Rp17 ribu per porsi.

Nasi Ayam Bu Pini

Nasi Ayam Bu Pini bisa menjadi alternatif pilihan sarapan saat berkunjung ke kawasan Pecinan Semarang pada pagi hari. 

Kamu dapat menikmati nasi gurih dengan suwiran ayam, potongan telur dan tahu bacem yang disiram kuah opor serta sayur labu siam.

Harga satu porsinya pun cukup terjangkau, hanya Rp10 ribu saja.

Leker

Jajanan lain yang bisa dinikmati saat berada di Pasar Pecinan Semarang adalah leker.

Jika biasanya leker dibuat di atas wajan datar yang diputar, maka leker di sini dibuat dengan wajan cekung mirip serabi. 

Kamu bisa menjumpainya di sekitar Gang Gambiran.

Kudapan ini pun sangat murah, hanya Rp3 ribu saja.

Es Gempol

Selanjutnya, ada Es Gempol yang bisa dinikmati untuk menyiasati cuaca panas di Semarang.

Es Gempol sendiri diisi bulatan putih yang terbuat dari tepung beras, pleret adonan merah muda dari tepung ketan dan gula halus. 

Lalu, semua itu kemudian disiram dengan kuah santan encer.

Harganya sekitar Rp8 ribu semangkok.

Es Liang Teh

Selain Es Gempol, kamu juga dapat menikmati Es Liang Teh yang juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.

Minuman herbal khas Tiongkok dengan rasa seperti cincau hitam ini, selalu menyegarkan dan diyakini mampu mengobati panas dalam. 

Kamu dapat menemukannya di Gang Lombok atau Gang Belakang.

Segelas Es Liang Teh dapat ditebus dengan harga Rp5 ribu.

Es Krim Kunir Asem

Jamu kunir asem dibuat es krim? Tentu bukan sesuatu yang mustahil. 

Untuk mencicipinya, berkunjunglah ke Makuta Jamu Café, Jalan Gang Pinggir No.38.

Sedikit informasi, cafe jamu yang dikelola oleh generasi ketiga Nyonya Meneer ini menawarkan beragam olahan jamu yang lebih modern.

Jika tertarik, satu scoop es krim jamu yang disajikan dengan kue lidah kucing tersebut dihargai Rp16 ribu saja.

Pia Yong Yen

Tak hanya Yogyakarta dan Bali, Kota Semarang juga memiliki pia atau bakpia.

Salah satu penjaja kudapan itu adalah Pia Yong Yen, yang berlokasi di Jalan Gang Pinggir No.78, Semarang.

Ada berbagai macam rasa yang ditawarkan seperti kacang hijau, tausi dan gula aren, dengan harga rata-rata berkisar Rp4 ribu.

Jika ingin berkunjung ke Pecinan Semarang, kawasan ini buka setiap hari, kecuali Pasar Semawis yang buka pada akhir pekan saja.

Alamat Pecinan Semarang berada di lokasi Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50188

Rumah123 Tools

Sedang Mencari Properti?

Sedang Mencari Properti?

Temukan rumah impian Anda di Rumah123.com!
Cari Properti
Solusi Miliki Hunian dengan KPR

Solusi Miliki Hunian dengan KPR

Cicilan per bulan ringan, proses cepat, dan masih banyak lagi!
Ajukan KPR
Cek Harga Properti

Cek Harga Properti

Ketahui estimasi harga properti berdasarkan spesifikasi dan lokasi.
Cek Sekarang
Bagikan
Gagal menyimpan properti
Silahkan login/register untuk menyimpan properti lebih banyak