Semarang, merupakan kota di Indonesia, yang dianggap sebagai salah satu daerah paling nyaman sebagai tempat tinggal. Ibu kota Jawa Tengah itu tercatat sebagai kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya.
Menyandang status sebagai ibu kota, Semarang tentunya menjadi pusat pemerintahan dan roda ekonomi di wilayah Jawa Tengah. Bahkan nasional, karena kota ini juga merupakan pusat perdagangan dan bisnis yang termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN).
Apalagi, Semarang pun menjadi salah satu pusat perdagangan maritim di Indonesia, dengan Pelabuhan Tanjung Emas sebagai episentrumnya.
Identitas Semarang sebagai kota pelabuhan sejatinya sudah mengakar lama, bahkan sejak era pra-kolonialisme. Hal ini dikarenakan posisinya yang berada di wilayah pesisir Jawa. Lokasi Semarang dianggap strategis sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari luar negeri.
Pada era kolonialisme, Semarang bahkan dijuluki sebagai “Venetië van Java” atau Venesia dari Jawa oleh Belanda, karena banyaknya sungai yang mengalir di pusat Kota.
Saat ini, Semarang pun menjadi kota berkembang yang unggul dalam hal penataan ruangan dan infrastruktur.
Hal ini dapat dibuktikan lewat berbagai prestasi yang ditorehkannya. Belum lama ini, Semarang didaulat sebagai kota berkelanjutan terbaik di Indonesia versi UI Green Metric. Penilaian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI) itu melibatkan 34 kota dan 6 provinsi di Indonesia.
Ada enam variabel yang dijadikan tolok ukur penilaian, meliputi:
- Penataan ruang dan infrastruktur
- Energi dan perubahan iklim
- Tata kelola sampah dan limbah
- Tata kelola air
- Akses dan mobilitas
- Tata pamong
Dari keenam variabel tersebut, Semarang mendapatkan penilaian tertinggi pada aspek penataan ruang dan infrastruktur.
Tak berlebihan, perkembangan infrastruktur di Semarang memang signifikan. Ditandai dengan semakin ramainya kehadiran gedung-gedung pencakar langit di penjuru kota. Perkembangan regional ini menunjukan peran strategis Semarang terhadap roda perekonomian nasional.
Gedung-gedung pencakar langit ini terpusat di sejumlah kawasan seperti CBD Segitiga Emas di Semarang Pusat, serta Tembalang dan Banyumanik di Semarang Selatan. Sehingga, dua kawasan tersebut menjadi sentra bisnis terpadu di Semarang.
Hal tersebut membuat kawasan ini menjadi destinasi favorit para perantau. Baik bagi mereka yang ingin bekerja ataupun pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tingginya. Sebab, Semarang juga memiliki banyak universitas ternama seperti Universitas Negeri Semarang hingga Universitas Diponegoro.
Selain penataan kota yang baik dan infrastruktur memadai, faktor lain yang membuat kota atlas dipandang sebagai daerah nyaman untuk tempat tinggal adalah kekhasan kulinernya.
Semarang dikenal dengan sebagai salah satu pusat kuliner di Indonesia, dengan lumpia sebagai jagoannya. Saking terkenalnya lumpia Semarang, julukan “Kota Lumpia” pun menjadi identitas lain dari kota berpenduduk 1,6 juta jiwa itu.
Selain kuliner, Semarang juga memiliki banyak destinasi wisata favorit. Salah satunya adalah Lawang Sewu, yang merupakan ikon kota ini.
Wilayah administratif Kota Semarang terbagi atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Secara umum, wilayah Semarang terbagi menjadi dua, atas dan bawah. Kedua wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan tempat tinggal yang nyaman.
Wilayah Semarang Atas misalnya, yang memiliki suasana asri dengan lanskap pemandangan yang langsung mengarah ke Laut Jawa. Sementara Semarang Bawah, bisa dibilang sebagai kawasan elit kota tersebut. Pasalnya, banyak perumahan mewah berdiri di sana.
Ada banyak pilihan hunian berkualitas yang nyaman sebagai tempat tinggal di Semarang. Rumah123.com memberikan rekomendasi rumah dijual di Semarang dengan harga dan ukuran yang bervariasi dan dapat dipilih sesuai kebutuhan.
(2 Mei 1547)
(1,688,133)
(16)
(177)
(Rp2.835.021)
(25° - 35°C)
(24 km/jam)
(71%)
(2 dari 10)
(373,7 km²)