Wisata alam di Pasuruan tak hanya terbatas pada pegunungan atau air terjun, tetapi juga pemandian alami.
Salah satu pemandian yang terkenal di daerah ini adalah Banyu Biru.
Dahulu, tempat wisata ini dikenal dengan nama Telaga Wilis.
Namun seiring waktu, namanya berubah menjadi Banyu Biru karena air kolamnya yang tampak kebiruan.
Destinasi ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan.
Lantas, apa saja hal menarik yang bisa ditemukan di Banyu Biru Pasuruan?
Daya tarik utama Banyu Biru Pasuruan adalah keasliannya sebagai pemandian alami, bukan kolam renang buatan.
Air di tempat ini berasal dari mata air alami yang jernih dan dikelilingi oleh panorama alam yang indah.
Kesegaran airnya membuat Banyu Biru menjadi destinasi yang cocok untuk healing atau sekadar menyegarkan diri dari panasnya udara di Pasuruan.
Menurut laman Pasuruankab.go.id, di dalam kolam Banyu Biru terdapat ratusan ikan sengkaring, yang ukurannya bisa mencapai 1 meter.
Konon, ikan ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat.
Ada empat kolam renang yang cukup besar di dalam area Banyu Biru.
Dua kolam pertama adalah sumber mata air asli dan dua kolam renang lainnya merupakan buatan.
Pada momen-momen tertentu, beberapa atlet atau perenang profesional menggunakan kolam renang tersebut untuk melakukan latihan.
Banyu Biru sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda.
Hal tersebut dapat diketahui dengan penemuan terkait objek wisata Pasuruan ini, seperti foto kuno tahun 1900-an yang merupakan koleksi dari Tropen Museum Belanda.
Selain itu, di sudut area pemandian terdapat sisa-sisa arca yang telah diteliti oleh arkeolog Belanda pada tahun 1929.
Menariknya, di tempat ini juga ditemukan relief Kala, yang biasanya menjadi bagian dari struktur candi.
Berdasarkan berbagai temuan sejarah, Banyu Biru diyakini sebagai pemandian kuno yang bahkan pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk saat melakukan perjalanan ke Lumajang.
Banyu Biru terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Wisata alam di Jawa Timur ini dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam dari pusat Kota Pasuruan.
Sedangkan, jika berangkat dari pusat Kabupaten Pasuruan, waktu tempuhnya sekitar 25 menit.
Meskipun termasuk objek wisata alam, tetapi akses menuju ke sini sangat baik dapat dapat ditempuh dengan transportasi online maupun kendaraan pribadi.
Jika kamu berangkat dari pusat Kota Pasuruan, dapat melalui Jalan Raya Rejoso, Jalan PG Kedawung, dan Jalan Karang Kliwon.
Setelah melewati jalan tersebut, lanjutkan perjalanan melalui Jalan Raya Bandaran, dan terakhir Jalan Banyubiru.
Untuk menikmati pemandian alam di Banyu Biru, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000.
Karena harga tiketnya tersebut Banyu Biru dikenal sebagai wisata di Pasuruan yang murah.
Meski begitu, harga tiket yang tertera di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola.
Banyu Biru Pasuruan buka setiap hari di jam berikut:
Supaya pengunjung betah berlama-lama di sini, Banyu Biru telah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Adapun fasilitas yang terdapat di tempat wisata Banyu Biru Pasuruan yakni:
***header: Idntimes.com