Siapa yang tidak tahu Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang yang dikenal sebagai “Venesia dari Timur” ini sekilas mirip dengan Tower Bridge di London, Inggris.
Kendati demikian, banyak yang tidak tahu kalau jembatan di Palembang ini juga memiliki sejarah di balik pembangunannya.
Terdapat pula beberapa daya tarik yang membuat para wisatawan terus mendatanginya.
Istilah “Ampera” merupakan abreviasi dari “Amanat Penderitaan Rakyat.”
Awalnya, jembatan ini sempat dinamakan Jembatan Bung Karno.
Nama tersebut merupakan apresiasi atas usaha Bung Karno dalam membantu memperjuangkan pembangunan jembatan untuk warga Palembang.
Jembatan Ampera mulai dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, tepatnya pada tahun 1962 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1965
Sekitar tahun 1966, gerakan anti-Soekarno bergolak di Indonesia, sehingga memengaruhi perubahan namanya menjadi Jembatan Ampera.
Secara tidak langsung, Ampera menjadi jembatan bersejarah bagi Palembang.
Hingga tahun 1970, jembatan ini memiliki konstruksi buka-tutup.
Pembuatannya memang terinspirasi dari Tower Bridge di London, Inggris.
Panjang Jembatan Ampera mencapai 1,117 meter, di mana bagian tengahnya dapat terangkat hingga ketinggian 44,5 meter.
Meski fungsinya berkurang, tetapi jembatan bercat merah ini tetap jadi simbol Kota Palembang yang ikonik.
Sejak berdiri, Jembatan Ampera Palembang sudah mengalami tiga kali pergantian warna.
Awalnya adalah abu-abu, kemudian berubah menjadi kuning.
Di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, warnanya berganti lagi menjadi merah dan terus bertahan hingga saat ini.
Sebagai daya tarik wisata, kawasan sekitar jembatan selalu ramai oleh pelancong.
Tak heran kalau di sekitar kawasan ini banyak berkembang spot wisata dan rekreasi.
Restoran dan café jadi spot yang paling banyak digandrungi wisatawan, yang ingin menikmati waktu santai sambil melihat pemandangan jembatan yang megah.
Selain itu, ada juga ruang terbuka dan museum di dekat jembatan ini.
Tak hanya dari jauh, kita juga bisa menikmati keindahan Ampera langsung dari Sungai Musi.
Namun, untuk melakukannya kamu membutuhkan kapal, tidak sulit menjumpai jasa ini di sekitar Sungai Musi.
Kapal yang tersedia terdiri dari perahu nelayan, perahu ketek, hingga speedboat.
Tarifnya beragam, tergantung kapasitas kapal.
Selain melihat jembatan, kamu juga bisa meminta untuk berkeliling ke spot-spot wisata yang ada di tepian sungai.
Di sore hari, kawasan ini sering kali jadi lokasi wisata kuliner jajanan kaki lima.
Pempek panggang lezat dengan pemandangan Jembatan Ampera berlatarkan langit sore yang indah, bisa kamu dapatkan sekaligus.
Terakhir, kamu bisa ke Restoran River Side yang berlokasi di tepi Sungai Musi.
Di sini, kamu bisa menikmati menu kuliner khas Palembang.
Sebagian bentuk bangunannya dibuat menyerupai anjungan kapal yang menjorok ke sungai.
Tempat ini merupakan pilihan tepat khususnya bagi kamu yang ingin bersantap, sambil menyaksikan suasana malam di sekitar Jembatan Ampera.
Jembatan Ampera terletak di tengah-tengah Kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan Sungai Musi.
Jembatan ini merupakan bagian dari Jalan Lintas Sumatra.
Dari sini, kamu juga bisa ke spot wisata lain seperti Benteng Kuto Besak dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Karena Jembatan Ampera terletak di lokasi yang strategis, kamu pun bisa mencapainya dengan kendaraan pribadi, transportasi umum dan online.
https://goo.gl/maps/uZpkU6WcW62oQ3eV7
Jika datang ke sini, kamu tidak perlu membayar biaya apapun alias gratis.
Dengan catatan, kamu hanya melihat jembatannya saja.
Ada biaya tambahan jika kamu tertarik masuk ke spot-spot tertentu, seperti Benteng Kuto Besak (BKB) atau mencoba menaiki perahu.
Harga Tiket Masuk | |
---|---|
Tiket masuk Jembatan Ampera | Gratis |
Tiket masuk Benteng Kuto Besak (BKB) | Rp5.000 |
Sewa perahu/ketek | Rp150.000–300.000 per perahu |
Pemandangan jembatan yang membelah Sungai Musi ini bisa dinikmati kapan saja, setiap hari selama 24 jam.
Namun tentu saja, waktu paling tepat untuk berkunjung adalah pada saat pagi hari atau menjelang malam hari.
Pada malam hari, jembatan ini akan terlihat sangat cantik dengan gemerlap lampu kota yang menghiasinya.