icon
Rumah 123
Tersedia di App Store & Google Play
KPR
Panduan

Mojokerto

Ulasan lengkap Mojokerto. Kaya akan wisata alam mempesona dan peninggalan sejarah. Dilengkapi fasilitas transportasi & infrastruktur yang baik.

Mojokerto, Jawa Timur

Tentang Mojokerto

Mojokerto bisa menjadi lokasi pilihan jika Anda sedang mencari tempat tinggal atau tempat berinvestasi properti di Jawa Timur.

Secara administratif, wilayah Mojokerto ada dua, yakni Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto.

Kabupaten Mojokerto resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 dan merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan, Kota Mojokerto lahir pada 20 Juni 1918.

Adapun Kota Mojokerto merupakan bagian dari kawasan metropolitan Surabaya bernama Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

Letaknya berada di 50 kilometer barat daya Kota Surabaya. Luas kota ini hanya sekitar 20,48 kilometer persegi.

Sementara itu, Kabupaten Mojokerto adalah wilayah yang cakupannya lebih besar dari Kota Mojokerto. Luasnya adalah 692,15 kilometer persegi.

Jadi, Kota Mojokerto menjadi enklave dari Kabupaten Mojokerto.

Pada wilayahnya, Kabupaten Mojokerto menjadi 18 kecamatan dengan 299 desa dan 5 kelurahan. Sedangkan, Kota Mojokerto terdiri dari tiga kecamatan dan 18 kelurahan.

Pemandangan hijau di Mojokerto.jpg

Ragam Penduduk dan Budaya

Berdasarkan data Dukcapil pada 2017, jumlah penduduk di Kabupaten Mojokerto mencapai 1.104.099 jiwa.

Lalu, jumlah penduduk di Kota Mojokerto mencapai 136.583 jiwa.

Sebagian besar, baik penduduk di Kabupaten Mojokerto maupun Kota Mojokerto, memeluk agama Islam.

Di Kabupaten Mojokerto misalnya, jumlah penduduk beragama Islam mencapai 98,87 persen. Selain Islam, masyarakatnya ada yang memeluk agama Kristen (1,03%), Hindu (0,05%), dan Buddha (0,05%).

Sedangkan, di Kota Mojokerto, masyarakatnya memeluk agama Islam (91,57%), Kristen (7,08%), Buddha (0,84%), Hindu (0,09%), dan Konghucu (0,08%).

Untuk bahasa, sehari-harinya sebagian besar masyarakat di Mojokerto berbicara menggunakan bahasa Jawa dan Madura.

Jika dalam acara resmi, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja kerap digunakan sebagai bahasa pengantar.

Sama seperti daerah lainnya di Indonesia, wilayah Mojokerto pun memiliki keragaman budaya.

Kebudayaan tersebut tak terlepas dari kehidupan masa lalu masyarakat di wilayah ini yang menganut budaya Majapahit.

Perlu diketahui, Mojokerto memang merupakan wilayah yang menjadi lokasi pusat Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Indonesia.

Budaya Majapahit yang masih dilestarikan sampai sekarang misalnya kerajinan patung batu di daerah Trowulan atau Budaya Majapahit Festival.

Lalu, budaya lainnya yang masih dijalankan oleh beberapa masyarakat Mojokerto hingga sekarang, di antaranya wayang kulit, campursari, ludruk, jaranan, tayub, bantengan, seni reog, dan tari remo.

Selain menghormati nilai leluhur, pentas dari kebudayaan itu juga bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Tugu di Alun-alun Mojokerto.jpg

Punya Banyak Tempat Wisata

Di Mojokerto, ada beberapa tempat wisata ikonik yang penuh dengan nilai sejarah. Tempat wisata ini bisa dikunjungi untuk keperluan rekreasi dan edukasi.

Pertama, ada Situs Kumitir yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto. 

Situs purbakala ini memiliki panjang 318 meter dan lebar 197 meter. Penggaliannya dimulai menjelang akhir 2019.

Banyak yang berpendapat, Situs Kumitir adalah tempat pendarmaan dari Narasingamurti atau Mahesa Cempaka, kakek pendiri Kerajaan Majapahit.

Berikutnya, destinasi bersejarah lainnya di Mojokerto adalah patung Buddha tidur di kompleks Maha Vihara Majapahit.

Patung berukuran raksasa ini memiliki panjang sekitar 22 meter, lebar enam meter, dan tinggi 4,5 meter.

Tak heran, patung ini disebut-sebut sebagai patung Buddha tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, setelah patung yang berada di Thailand dan Myanmar.

Lalu, selain destinasi wisata bersejarah, di Mojokerto juga terdapat wisata alam yang mempesona yang disebut sebagai Selandia Baru-nya Indonesia.

Tempat wisata yang dimaksud adalah Ranu Manduro wilayah Ngoro, Mojokerto yang dulunya merupakan galian tambang.

Ranu Manduro kini menyajikan padang rumput hijau dengan pemandangan perbukitan dan pegunungan yang warnanya senada.

Ketika musim hujan, telaga yang berada di dekat Ranu Manduro akan terlihat semakin hijau. Karena itu, wisatawan kerap menyebutnya juga sebagai Ranu Kumbolo-nya Mojokerto.

Patung Buddha Tidur Mojokerto.jpg

Fasilitas Publik di Mojokerto

Dari segi fasilitas publik, Mojokerto termasuk lengkap. Untuk urusan mobilitas, wilayah Kota Mojokerto telah terhubung dengan kota-kota lain di Pulau Jawa melalui Jalan Tol Trans Jawa.

Adapun dua tol yang bisa diakses dari Mojokerto adalah Tol Surabaya-Mojokerto dan Tol Mojokerto-Kertosono.

Lalu, selain tol, terdapat juga akses transportasi umum seperti Stasiun Mojokerto.

Masyarakat Kota Mojokerto biasanya menggunakan stasiun itu untuk bepergian menggunakan kereta ke Malang, Madiun, dan Surabaya.

Sementara itu, jika ingin bepergian bus, masyarakat Kota Mojokerto akan mengakses bus di Terminal Kertajaya.

Di fasilitas ini, terdapat bus antarkota dengan tujuan Surabaya, Jombang, dan sekitarnya.

Untuk di wilayah Kabupaten Mojokerto, jumlah terminalnya lebih banyak. Ada Terminal Lespadangan dan Terminal Mojosari.

Selain fasilitas transportasi, fasilitas publik di wilayah Mojokerto juga cukup beragam.

Contohnya, ada layanan kesehatan seperti RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo, RS Islam Hasanah Muhammadiyah, RS Kamar Medika, dan RS Reksa Waluya.

Lalu, ada juga pusat perbelanjaan modern seperti Sunrise Mall, Transmart Mojokerto, Superindo Mojokerto, Sultan Keraton Mojopahit, dan Sanrio Swalayan.

Pertanyaan Seputar Mojokerto

Mojokerto terkenal karena apa?

Mojokerto terkenal sebagai Bumi Mojopahit. Di masa lalunya, Kota Raja Majapahit atau Wilwatikta Pura diyakini sangat luas hingga mencakup beberapa kecamatan di Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, Mojokerto juga terkenal karena kuliner legendarisnya bernama onde-onde. Salah satu produsen yang terkenal adalah Onde-Onde Bo Liem yang telah berdiri sejak 1929.

Masyarakat Mojokerto memakai bahasa apa dalam kesehariannya?

Kebanyakan, masyarakat Mojokerto menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.

Apa keunikan Kota Mojokerto?

Salah satu keunikannya adalah Kota Mojokerto merupakan kota terkecil di Indonesia. Luas wilayahnya hanya 16,47 kilometer persegi. Jumlah kecamatannya ada tiga.

Hunian Dijual di Mojokerto

Bagikan
Gagal menyimpan properti
Silahkan login/register untuk menyimpan properti lebih banyak