Balai Kota Malang merupakan salah satu gedung ikonik di Kota Apel.
Melihat desain arsitekturnya yang bergaya indische empire, kita sudah bisa menebak bahwa gedung ini sudah ada sejak era kolonial Belanda.
Karena itu, bisa dikatakan bahwa bangunan yang terletak di Kecamatan Klojen, Kota Malang ini merupakan bangunan bersejarah.
Bagi kamu yang penasaran dengan dengan sejarah Balai Kota Malang beserta desain arsitekturnya, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah in!
Baca juga: Sejarah Alun-Alun Tugu Malang, Filosofi serta Fungsinya Saat Ini
Gedung Balai Kota Malang dibangun pada 1927 dan selesai pada tahun 1929.
Bangunan ini dirancang oleh arsitek asal Belanda HF Horn dengan motto Voor de burgers van Malang, yang berarti “untuk warga Malang.”
Sama halnya dengan bangunan Belanda lain di Indonesia, gedung Balai Kota Malang juga sempat beberapa kali berubah fungsi.
Awalnya, gedung ini dibangun sebagai kantor balai kota untuk kepentingan pemerintahan kolonial Belanda di Kota Malang.
Namun, setelah Indonesia merdeka, gedung ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah sebagai pusat administrasi pemerintahan Kota Malang.
Pada 1950, Kantor Walikota Malang ini mengalami renovasi besar-besaran dan perluasan.
Bahkan, saat itu, gedung Balai Kota Malang juga dijadikan “markas” pemerintahan Jawa Timur.
Pada tahun 1986, Balai Kota Malang kembali direnovasi untuk menjaga dan memperbaiki kondisi bangunan yang semakin tua.
Lalu, pada tahun 2016, Balai Kota Malang kembali direnovasi untuk memperbarui fasilitas gedung dan struktur bangunannya.
Seperti telah disebutkan, gedung Balai Kota Malang memiliki desain arsitektur bergaya indische dengan tampilan neo-klasik yang megah.
Hal ini tercermin dari struktur bangunan, bentuk jendela, dan dinding bata yang digunakan.
Gedung ini terdiri dari dua lantai dengan atap bergaya mansard.
Fasadnya terdiri dari kolom-kolom besar yang menopang atap gedung.
Sementara, pintu utamanya terbuat dari kayu jati yang diukir dengan motif klasik indah.
Meski dibangun tahun 1927, terdapat sentuhan modern pada bangunan Balai Kota Malang.
Hal ini terlihat dari penggunaan material yang lebih modern dan teknologi terbaru untuk memperindah dan memperkuat bangunan.
Konsepnya juga unik karena letak dan arsitekturnya didesain memiliki pendingin udara alami.
Bahkan, bangunan ini juga dapat difungsikan sebagai benteng pertahanan, lho.
Selain itu, Balai Kota Malang memiliki taman dengan kolam dan pepohonan di sekelilingnya.
Tidak hanya berfungsi sebagai kantor Walikota Malang, gedung ini juga menjadi ikon dan daya tarik wisata bagi Kota Apel.
Baca juga: Daya Tarik Alun-Alun Malang, Lokasi dan Harga Tiket Masuknya
Hari ini, Balai Kota Malang berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan kota Malang.
Gedung ini menjadi tempat berkumpulnya para pejabat pemerintahan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti rapat, koordinasi, dan penyusunan kebijakan.
Selain itu, Balai Kota Malang memiliki ruangan khusus untuk melayani masyarakat.
Misalnya saja ruang pelayanan perizinan, ruang pengaduan masyarakat, dan ruang layanan administrasi kependudukan.
Dalam hal ini, Balai Kota Malang berfungsi sebagai pusat layanan publik yang menyediakan berbagai pelayanan administrasi kepada masyarakat.
Balai Kota Malang juga digunakan untuk berbagai acara pemerintah seperti upacara bendera, peringatan hari nasional, dan berbagai acara lainnya.
Seperti kantor balai kota lain, gedung ini juga menjadi pusat informasi bagi masyarakat terkait program dan kebijakan pemkot Malang.
Terakhir, Balai Kota Malang digunakan sebagai tempat pertemuan dan dialog antara pejabat pemerintahan dengan berbagai pihak terkait.
Sebagai salah satu landmark, lokasi Balai Kota Malang terbilang sangat strategis.
Gedung ini dapat dijangkau dengan mudah dari berbagai tempat penting di Kota Apel.
Misalnya dari Alun-Alun Tugu Malang, jarak Balai Kota Malang hanya terpaut 100 meter atau sekitar 1–2 menit berjalan kaki.
Sedangkan Stasiun Kota Baru Malang, gedung pemkot ini dapat disambangi 5–10 menit berjalan kaki atau 3–5 menit berkendara.
Selain dua lokasi tersebut, tempat populer lain yang cukup dekat dari Balai Kota Malang adalah Museum Malang Tempo Doeloe.
Lokasi kedua gedung ini hanya terpaut 200 meter saja, atau sekitar 2–3 menit berjalan kaki.
Untuk kamu yang datang dari Universitas Brawijaya, lokasi Balai Kota Malang dapat dijangkau 10–15 menit dengan kendaraan bermotor.
Sebagai panduan, lihat alamat Balai Kota Malang melalui peta digital berikut:
Baca juga: Batu Night Spectacular: Jam Operasional, Harga Tiket dan Daftar Wahana
Demikianlah sejarah singkat mengenai Balai Kota di Malang beserta daya tariknya.
Semoga informasi ini bermanfaat!