Masjid Amirul Mukminin atau Masjid Terapung Makassar tidak hanya menjadi rumah ibadah yang nyaman, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi.
Berlokasi di dekat Pantai Losari, wisatawan yang datang berziarah ke masjid ini bisa sekaligus menikmati keindahan alam pantai yang memesona.
Masjid Terapung Makassar mempunyai arsitektur yang unik, banyak spot instagramable yang bisa wisatawan jadikan sebagai tempat berswafoto.
Jika tertarik untuk berkunjung, masjid ini berlokasi di Jalan Penghibur No.289, Losari, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Wisatawan dapat berkunjung setiap hari selama 24 jam, lalu tidak ada biaya masuk yang dikenakan oleh pihak pengelola alias gratis.
Berlokasi di pesisir Pantai Losari, Masjid Amirul Mukminin merupakan masjid terapung pertama di Indonesia.
Masjid ini dibangun pada tahun 2009, serta selesai pada tahun 2012 dan diresmikan oleh Jusuf Kalla.
Arsitek yang merancang Masjid Amirul Mukminin adalah Muhammad Ramadhan 'Danny' Pomanto.
Masjid ini sengaja dibangun untuk memfasilitasi umat muslim yang ingin beribadah saat berkunjung ke Pantai Losari.
Pembangunannya juga termasuk dalam bagian renovasi objek wisata Pantai Losari, pada masa pemerintahan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
Masjid Amirul Mukminin bukan hanya dikenal sebagai masjid terapung, sebab ada pula yang menyebutnya sebagai Masjid 99 Al Makazzary.
Nama tersebut merujuk pada jumlah Asmaul Husna dan nama Syekh Yusuf, seorang Imam Besar Masjidil Haram.
Seperti namanya, Masjid Terapung Makassar tidak dibangun di atas daratan, tetapi berada pada permukaan air laut.
Masjid ini mampu menampung 450 jamaah khusus di dalam area masjid.
Dibangun dengan tiga lantai, lantai dua Masjid Terapung Makassar disediakan sebagai tempat ibadah, sedangkan lantai satunya berfungsi sebagai area turis.
Masjid ini mempunyai luas 1.683 meter persegi, serta ditopang oleh 164 tiang pancang yang membuatnya berdiri kokoh di atas permukaan laut Pantai Losari.
Berbicara soal arsitektur, masjid ini dibangun dengan kombinasi antara gaya modern dan kontemporer.
Masjid ini kian menarik berkat perpaduan cat eksteriornya yang berwarna hitam dan cokelat muda.
Apalagi di atasnya terdapat dua kubah berdiameter 9 meter, yang terlihat kontras dengan warna biru muda.