Denpasar adalah ibu kota dari provinsi Bali, Indonesia yang merupakan kota terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara serta menjadi kota terbesar kedua di wilayah Indonesia Timur, setelah Makassar.
Denpasar sendiri berasal dari kata “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti sebuah pasar. Jadi secara harfiah kota ini bermakna “Utara Pasar”, yang merujuk pada asal kota ini sebagai sebuah kota pasar.
Denpasar hingga saat ini terdiri dari 4 kecamatan, 16 kelurahan dan 27 desa. Secara demografi, jumlah penduduk Denpasar pada tahun 2020 mencapai 725.314 dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding wanita.
Sedangkan secara geografi, kota ini memiliki luas 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Suhu udara rata-rata Denpasar sekitar 29.8°C dengan rata-rata terendah sekitar 24.3°C.
Provinsi Bali dihuni oleh penduduk yang berasal dari beragam suku bangsa, terutama Suku Bali.
Kawasan ini memang identik dengan seni dan budaya Suku Bali dengan ritual Agama Hindu yang masih kental. Peranan nilai-nilai adat Bali pun masih mengakar meliputi norma, perilaku hingga sistem kekeluargaan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010, sebanyak 65,52% penduduk Denpasar adalah Suku Bali, sedangkan sisanya berasal dari Suku Jawa, Tionghoa, Sasak, Madura, Sunda, Flores, Melayu, Bugis, Batak dan sebagainya.
Sementara itu, Agama Hindu dianut sekitar 67,49% masyarakatnya dan agama lain di sini ada Islam, Kristen, Buddha, Konghucu, Protestan, Katolik dan sebagainya.
Jika mengingat Denpasar, maka hal pertama yang terpikirkan adalah Bali sebagai pulau wisata yang banyak didatangi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Kota Denpasar sendiri merupakan daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari sektor pariwisata.
Sektor ini terus memiliki perkembangan signifikan setiap tahunnya, sehingga menjadikan Denpasar sebagai kota metropolitan baru.
Pembangunan pariwisata di Kota Denpasar berpengaruh kuat terhadap perubahaan struktur dan peningkatan perekonomian di dalam kota.
Beragam destinasi wisata populer yang banyak dikunjungi di Kota Denpasar adalah Pantai Sanur yang juga dikenal sebagai sunrise beach atau pantai untuk melihat matahari terbit.
Berbagai destinasi wisata lainnya ada Museum Bali, Pantai Padang Galak, Pantai Segara Ayu, Monumen Bajra Sandhi, Desa Budaya Kertalangu, Pasar Kreneng dan sebagainya.
Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwisata budaya berwawasan lingkungan, dengan unsur sejarah dan rekreasi.
Selain pariwisata, pemasukkan pendapatan kota ini juga didukung sektor perdagangan berupa produksi barang kerajinan untuk cinderamata seperti ukiran dan patung.
Tidak saja objek wisata, Kota Denpasar tentunya juga dilengkapi fasilitas publik yang dapat menunjang aktivitas masyarakat seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit dan sekolah.
Sedangkan untuk akses transportasi, Kota Denpasar memiliki Trans Sarbagita, sebuah angkutan umum berjenis bus rapid transit (BRT) yang memiliki dua koridor, yakni GWK dan Nusa Dua.
Selain itu, ada juga transportasi massal Trans Metro Dewata dengan 105 unit rute layanan dan 4 koridor.
Untuk memudahkan masyarakat bepergian ke luar Denpasar, kota ini pun memiliki Jalan Tol Bali Mandara yang mempunyai 4 jalur yang menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua.
Tak hanya untuk kendaraan roda empat, di tol ini juga dibangun jalur khusus roda dua. Salah satu penyebab adanya jalur ini adalah karena banyak masyarakat Bali yang mengandalkan motor dalam keseharian.
Dari uraian di atas jelas banyak keunggulan yang ditawarkan Denpasar. Sehingga tak heran tak sedikit yang tertarik untuk tinggal di Bali, khususnya di kota ini.
Bagi yang tertarik beli rumah di Denpasar, ada berbagai pilihan hunian dengan suasana tenang dan nyaman di Rumah123.com yang patut dipertimbangkan.
(27-3-1788)
(651,601)
(4)
(16 & 27)
(2.802.926)
(25° - 35°C)
(16 km/jam)
(74%)
(Ekstrem)
(127,7 km²)