Masjid Agung Batam, atau dikenal juga sebagai Masjid Raya Batam (MRB), merupakan masjid yang indah dengan kubah unik berbentuk limas.
Saat malam hari, atap tersebut terlihat semakin bagus dengan pencahayan temaram yang syahdu
Dari kejauhan, terlihat jelas arsitekturnya begitu ikonik dan langsung menarik perhatian.
Selain itu, masjid ini juga menjadi masjid terluas dan terbesar di Batam dan sanggup menampung 3500 jemaah.
Bangunannya sendiri berdiri pada lahan seluas 75.000 meter persegi.
Alamat Masjid Agung Batam ada di Jalan Engku Putri, Kecamatan Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Cukup mudah untuk menemukan lokasi masjid ini. Pasalnya, bangunannya memang berada di pusat Batam.
Persis di seberang masjid tersebut, terdapat Alun-alun Batam Centre dan Mega Mall Batam Centre.
Lalu, hanya sekitar 450 meter dari lokasi masjid, terdapat juga Halte Trans Batam (Batam Centre).
Jadi, Anda juga bisa menggunakan transportasi umum seperti bus dan turun di Halte Trans Batam jika ingin ke Masjid Agung Batam.
Â
Masjid Agung Batam mulai dibangun pada 1999. Nama awalnya adalah Masjid Raya Batam.
Namun, pada 2010 namanya diubah menjadi Masjid Agung Batam berdasarkan ketetapan Kementerian Agama, yang lalu diperkuat lagi lewat Surat Keputusan (SK) Walikota Batam.
Adapun sosok yang arsitek yang menjadi perancang masjid ini adalah Achmad Noe'man.
Sebelumnya, Achmad juga pernah merancang Masjid Salman di Institut Teknologi Bandung (ITB), Masjid At-Tien di Taman Mini, dan Masjid Raya Bosnia.
Jadi, kepiawaian Achmad dalam merancang tempat ibadah umat Islam ini sudah tak perlu diragukan lagi.
Terbukti, kini Masjid Agung Batam memiliki desain bangunan yang khas.
Untuk mengelola sebuah masjid, apalagi masjid besar, tentu dibutuhkan pengurus.
Pun begitu dengan Masjid Agung, terdapat susunan pengurus yang membuat berbagai kegiatan di masjid terus berjalan.
Adapun susunan pengurusnya adalah sebagai berikut:
- Pembina Yayasan
- Penasihat Yayasan
- Ketua Masjid
- Wakbid I: Ibadah dan Dakwah
- Wakbid II: Sosial dan ZIS
- Sekretaris I & II
- Bendahara I & II
- Seksi dan Bidang
Â
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu daya tarik arsitektur dari Masjid Agung Batam ada pada bagian atapnya yang berbentuk limas.
Secara garis besar, masjid ini dirancang dari penggabungan dua bentuk dasar, yakni limas sama sisi sebagai kepala bangunan dan bentuk balok bujur sangkar sebagai badan bangunan.
Jadi, bentuk atapnya tidak seperti masjid-masjid lainnya yang berbentuk kubah.
Uniknya, atap limas pada masjid ini seperti bertumpang tiga. Ada tiga irisan vertikal pada atapnya.
Bentuk limas ini memiliki makna mendalam karena bentuknya yang semakin atas semakin mengerucut.
Makna dari atap tersebut memiliki persepsi vertikalisme, menuju satu titik di atas, yaitu Allah SWT.
Sementara itu, atapnya yang berbentuk tiga tumpuk memiliki makna tiga bagian, yakni iman, Islam, dan ihsan.
Â
Begitu masuk ke dalam masjidnya, kesan lapang akan langsung terasa karena di dalamnya tidak terdapat tiang soko guru.
Luas ruang utama atau tempat salatnya mencapai 2.515 meter persegi.
Desain interiornya semakin cantik lantaran ornamen dan bentuk di masjid ini memiliki banyak komposisi bentuk dan garis geometris.
Lalu, terdapat juga pahatan seni kaligrafi di sebelah utara dan selatan ruangan dalam masjidnya dan kaligrafi Asmaul Husna.
Â
Menara pada masjid ini memiliki bentuk ruang segi empat. Tingginya mencapai 66 meter.
Pada bagian topi-topinya, terdapat bentuk segitiga yang menjorok ke luar.
Kemudian, di puncak menaranya, terdapat semacam balkon.
Oleh banyak orang, bentuk menara masjid ini kerap disebut mirip dengan Jam Gadang di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.