Rumah Pengabdi Setan di Pangalengan semakin populer sebagai destinasi wisata horor yang menarik banyak pengunjung.
Rumah tua bergaya kolonial ini menjadi terkenal setelah digunakan sebagai lokasi syuting film "Pengabdi Setan," yang sukses membangun atmosfer mencekam.
Terletak di daerah dataran tinggi dengan udara sejuk dan pemandangan berkabut, suasana di sekitar rumah ini semakin menambah kesan mistis dan angker.
Banyak wisatawan datang untuk merasakan langsung sensasi horor, berfoto di depan bangunan ikoniknya, atau sekadar menikmati keindahan alam sekitar.
Meskipun dikenal menyeramkan, daya tarik rumah ini justru terletak pada aura misterius yang menyelimutinya.
Bagi pecinta wisata horor dan fotografi, tempat ini menjadi lokasi yang wajib dikunjungi.
Namun, sebelum berkunjung, pastikan untuk tetap menghormati tempat dan menjaga sikap agar pengalaman wisata tetap menyenangkan.
Rumah yang kini dikenal sebagai "Rumah Pengabdi Setan" di Pangalengan, Jawa Barat ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada awal abad ke-20.
Awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai rumah dinas bagi pengawas perkebunan teh milik pengusaha Belanda, Bosscha bersaudara.
Karel Albert Rudolf Bosscha, salah satu dari mereka, adalah pemilik Onderneming Teh Malabar di Pangalengan sekitar tahun 1900an.
Bosscha dikenal sebagai pengusaha teh yang dermawan dan memiliki minat besar dalam bidang ilmu pengetahuan.
Salah satu kontribusinya yang terkenal adalah pendirian Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat.
Setelah nasionalisasi perkebunan oleh pemerintah Indonesia, kepemilikan rumah ini beralih ke PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Meskipun sempat digunakan sebagai rumah dinas, seiring berjalannya waktu, bangunan ini menjadi terbengkalai dan tidak terawat.
Namun, statusnya sebagai cagar budaya mencegah penghancuran atau renovasi besar-besaran sehingga struktur aslinya tetap terjaga.
Hal ini membuat rumah tersebut tetap berdiri dengan arsitektur khas kolonial yang kokoh.
Untuk mengunjungi Rumah Pengabdi Setan di Pangalengan, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang.
Biaya parkir untuk sepeda motor adalah Rp3.000, sedangkan mobil Rp5.000.
Tempat wisata ini buka 24 jam setiap hari, sehingga kamu dapat berkunjung kapan saja sesuai keinginan.
Rumah ini terletak di daerah yang cukup terpencil sehingga perlu sedikit persiapan.
Namun, perjalanan menuju lokasi akan memberikanmu kesempatan untuk menikmati keindahan alam sekitar Pangalengan.
Berikut adalah rute yang bisa ditempuh:
(cover: rumahberita.id)