icon
Rumah 123
Tersedia di App Store & Google Play

Sejarah Candi Bubrah, Keunikan dan Filosofi di Balik Bangunannya

Candi Bubrah merupakan situs sejarah peninggalan Kerajaan Mataram kuno atau Kerajaan Medang yang berpusat di Jawa Tengah.

Candi ini bercorak agama Buddha, tetapi berlokasi di kompleks percandian Hindu terbesar di Indonesia, yakni Prambanan.

Alasan dinamakan Candi Bubrah adalah, karena saat ditemukan candi ini ada dalam keadaan berantakan atau bubrah (bahasa Jawa). 

Artinya, keadaan candi pada saat itu tidak utuh, serta hanya menyisakan batur (kaki candi) dan onggokan batu bekas dinding.

Sebelum berkunjung ke sini, berikut informasi terkait sejarah, keunikan, dan filosofi bangunan Candi Bubrah.

Sejarah Candi Bubrah

Sejarah Candi Bubrah.jpg

 

Meski ditemukan dalam keadaan tidak utuh, kini Candi Bubrah telah berdiri kokoh setelah dilakukan pemugaran pada tahun 2016–2017.

Candi Bubrah dibangun pada masa pemerintahan Raja Medang ke-2, Rakai Panangkaran (746–784 Masehi) sekitar abad ke-8 Masehi.

Mengenai agama yang dianut Rakai Panangkaran, terdapat beberapa pendapat yang berbeda, apakah Hindu atau Buddha.

Telepas dari hal tersebut, toleransi beragama antara Hindu dan Buddha di Kerajaan Mataram Kuno terjalin dengan baik.

Maka itu, tidak heran jika ada candi-candi Buddha yang dibangun di lingkungan percandian Hindu.

Selain Candi Bubrah, ada pula Candi Sewu dan Candi Lumbung di kawasan percandian Prambanan. 

Keunikan Candi Bubrah

Keunikan Candi Bubrah.jpg

Candi Bubrah memiliki ukuran 12x12 meter, serta terbuat dari batu andesit dengan sisa reruntuhan setinggi 2 meter.

Saat ditemukan, masih terlihat beberapa arca Buddha di sekitarnya, walaupun arca tersebut sudah tidak utuh lagi.

Bentuk Candi Bubrah sendiri terkesan tinggi karena disusun dari batu andesit, dengan atap stupa yang melambangkan Gunung Meru.

Pada bagian dinding candi, terdapat relung-relung yang berisi arca Dhyani Buddha atau simbol dari lima elemen kosmos.

Candi Bubrah mempunyai motif hiasan taman teratai yang tidak ada pada candi Buddha lainnya di Indonesia.

Filosofi Candi Bubrah

Filosofi Candi Bubrah.jpg

 

Candi Bubrah adalah tempat pemujaan agama Buddha yang berbentuk bangunan tunggal menghadap ke timur.

Meski demikian, Candi Bubrah merupakan satu-kesatuan dengan Candi Sewu dan Candi Lumbung.

Candi Sewu adalah lambang Vajradhatu Mandala, sementara Candi Lumbung merupakan simbol Garbhadhatu Mandala.

Candi Bubrah bagaimana? Bangunan inilah yang dipercayai masyarakat sebagai penyatu kedua konsep tersebut.

Jadi jika Vajradhatu Mandala dan Garbhadhatu melambangkan maskulinitas dan femininitas, Candi Bubrah bermakna keduanya.

Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Operasional Candi Bubrah

Candi Bubrah secara administratif berlokasi di Kabupaten Klaten.

Lokasi Candi Bubrah mudah dijangkau, yakni berjarak sekitar 17 km dari titik nol Kota Yogyakarta ke arah timur laut.

Sementara jika dari pusat Kota Klaten, Candi Bubrah berjarak 16 km ke arah barat daya dan berjarak 50 km dari titik nol Kota Solo.

Jika kamu ingin menjelajahi keindahan Candi Bubrah, tiket masuk yang dikeluarkan sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp5.000 saja

Candi Bubrah buka setiap hari selama 24 jam.

 

 

Rachmi Arin Timomor
Rachmi Arin Timomor
Lulusan sastra yang menulis properti sejak tahun 2019. Berbagai tulisan yang dibuat meyoroti seputar KPR, desain arsitektur dan interior, hingga tips dan trik seputar hunian.
Gambar Tips dan trik
Solusi Miliki Hunian dengan KPR
Cicilan per bulan ringan, proses cepat, banyak pilihan bank, dan masih banyak lagi!
Ajukan KPR
Gambar Tips dan trik
Pindah / Take Over KPR
Saatnya pindah KPR (take over) ke bank lain dengan bunga tetap.
Ajukan Take Over
Gambar Tips dan trik
Simulasi KPR
Cek estimasi pembiayaan kredit rumah dengan kalkulator KPR Rumah123.
Hitung Sekarang

Hunian Dijual di Klaten

Sewa Hunian di Klaten

Bagikan
Gagal menyimpan properti
Silahkan login/register untuk menyimpan properti lebih banyak