Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi di Karanganyar, yang memiliki daya tarik unik sehingga menarik perhatian para pengunjung.Â
Terletak di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah, candi ini memikat perhatian dengan arsitektur yang menyerupai piramida kuno bangsa Maya.Â
Selain itu, terdapat beberapa arca yang menggambarkan adegan erotis yang jarang ditemui di candi lainnya.Â
Meski begitu, tidak dapat disangkal bahwa keberadaannya memberi kekayaan sejarah dan budaya yang menarik untuk dieksplorasi.Â
Mari kita jelajahi pesona serta cerita di balik Candi Sukuh yang menakjubkan ini.
Â
Beberapa sumber menyebutkan jika Candi Sukuh adalah candi Hindu terakhir di Indonesia.Â
Diperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-15 di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit, yang sudah berada di ujung keruntuhannya.
Setelah terbengkalai selama ratusan tahun, candi kembali direstorasi pada abad ke-18.Â
Candi Sukuh pertama kali ditemukan pada 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta saat itu.Â
Johnson sendiri awalnya melakukan penelitian demi mengumpulkan data-data, untuk buku The History of Java yang digarap oleh Thomas Stamford Raffles.
Jauh setelah masa pemerintahan Inggris tepatnya pada 1928, Van Der vlies yang merupakan arkeolog Belanda memulai pemugaran pertama.
Sejak saat itu, kompleks candi kembali ditata dengan rapi dan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Karanganyar.
Candi Sukuh dibuat dengan bentuk punden berundak atau teras-teras, yang sesuai dengan lokasinya di lahan miring.
Namun, gaya arsitektur ini sebenarnya menyimpang dari aturan pembuatan candi di buku Hindu Wastu Widya.
Sekilas, candi dari batu andesit merah ini terlihat seperti piramida yang ada di Meksiko, di mana setiap terasnya mewakili tahapan menuju Nirwana.
Di teras pertama, terdapat gapura dengan beberapa anak tangga yang berfungsi sebagai gerbang masuk candi.Â
Terdapat relief yang menghiasi tembok sisi kiri dan kanan, di mana gerbangnya sudah ditutup dengan pagar untuk melindungi relief tersebut.
Sedangkan teras kedua, merupakan gapura kedua yang tidak utuh dan tidak terlalu tinggi.
Terdapat arca Dwarapala yang menghiasi bagian depan area tersebut.
Sementara teras ketiga adalah area candi induk yang dianggap paling suci.Â
Di teras tersebut, berdiri candi berukuran 15x15 meter yang dihiasi sebaran berbagai arca serta relief.
Saat ke sini, kamu bisa mengeksplorasi mulai dari teras pertama hingga teras puncak.Â
Pilihan lainnya adalah langsung menuju area puncak candi, kemudian menuruni teras satu per satu.
Â
Di sekitar kawasan Candi Sukuh, tersebar berbagai arca seperti kura-kura serta garuda dengan sayap terbentang.Â
Namun tentu saja, arca paling populer adalah yang berwujud manusia tanpa kepala sedang memegang alat kemaluannya.Â
Dari sudut pandang filosofis, arca ini melambangkan manusia yang harus mengendalikan hawa nafsunya.
Tak hanya itu, ada pula relief berbentuk lingga dan yoni maupun relief posisi perempuan dan laki-laki yang cukup erotis.Â
Relief lingga dan yoni yang melambangkan alat reproduksi pria dan wanita tersebut, terdapat di gapura gerbang masuk.Â
Pahatan simbol kesuburan ini dibuat di lantai gapura untuk dilangkahi oleh siapapun.
Dikatakan bahwa siapa saja yang melangkahinya akan dibersihkan dari segala kotoran hati.
Konon, candi induk yang terdapat di teras ketiga juga dibuat untuk menguji keperawanan seorang wanita.Â
Jika seorang wanita yang perawan mendaki tangganya, maka selaput daranya akan robek dan meneteskan darah.Â
Sementara jika tidak perawan, kain yang dikenakannya akan robek dan lepas.
Selain arca, terdapat pula beberapa potongan tembok batu yang dihiasi relief.Â
Setiap relief mengisahkan cerita yang berbeda-beda, mulai dari siklus kehidupan manusia hingga kisah Mahabharata.Â
Kondisinya masih sangat baik dan tentunya sangat menarik untuk dipelajari.
Â
Candi Sukuh berada di lereng Gunung Lawu, sekitar 50 kilometer dari pusat kota Solo.Â
Alamat lengkap Candi Sukuh berada di Jalan Candi Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.Â
Candi di Jawa Tengah ini bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum.
Â
Jarak dari gerbang masuk hingga lokasi candi sekitar 2 kilometer, yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek.
Harga tiket yang berlaku untuk pengunjung Candi Sukuh tidak terlalu mahal, hanya saja jenisnya dibedakan bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Â
Harga Tiket | |
Lokal | Rp7.000 |
Mancanegara | Rp25.000 |
Biaya Parkir | |
Motor | Rp3.000 |
Mobil | Rp5.000 |
Â
Objek wisata Candi Sukuh bisa dikunjungi oleh siapapun setiap hari, mulai dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB.
Fasilitas yang tersedia di kawasan candi cukup lengkap, mulai dari fasilitas standar seperti area parkir, toilet, musala, hingga kios makanan dan warung kopi.
Bagimu yang ingin menginap, sudah ada fasilitas penginapan dengan jenis dan harga yang bervariasi, mulai dari cottage hingga hotel.
Â
Â