Bandara Notohadinegoro, Bandara Perintis di Kabupaten Jember

Bandar Udara (Bandara) Notohadinegoro merupakan bandara perintis di Jember.

Lokasi Bandara Notohadinegoro ada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Bandara yang mulai beroperasi pada 2005 itu, merupakan bandar udara pertama di Indonesia yang dibangun secara mandiri oleh pemerintah kabupaten melalui APBD. 

Tujuan awal dibangunnya Bandara Notohadinegoro adalah, untuk memudahkan akses masyarakat untuk mencapai Surabaya, sebagai kota metropolitan di Jawa Timur. 

Meski sama-sama berada di Provinsi Jawa Timur, jarak Jember dengan Surabaya terbilang jauh yakni sekitar 201,9 KM. 

Waktu tempuh perjalanan darat dari Jember ke Surabaya dan sebaliknya, bisa mencapai sekitar 4–7 jam berkendara.

Dengan dibangunnya bandara, waktu tempuh tersebut bisa dipangkas menjadi hanya 30 menit perjalanan udara dengan pesawat. 

Selain itu pembangunan bandara juga dimaksudkan untuk memperbesar arus investasi, sekaligus menjadi sarana akomodasi pendukung sektor pariwisata Jember.

Layanan Penerbangan Bandara Notohadinegoro

Di awal kiprahnya sebagai terminal penerbangan, Bandara Notohadinegoro hanya melayani rute perjalanan Jember–Surabaya via Bandara Juanda dengan jadwal tiga kali sehari. 

Pesawat yang mengudara untuk melayani rute tersebut berjenis turbo LET 410 milik maskapai Tri MG International. 

Hanya saja, layanan penerbangan ini bukan berstatus komersial, melainkan carter alias sewa. 

Karena jumlah penumpang yang minim, layanan penerbangan itu hanya bertahan 3 bulan. 

Kemudian pada 2014, bandara ini mulai melayani penerbangan komersial dengan rute Jember dari dan/atau ke Surabaya. 

Layanan penerbangan tersebut dijalankan oleh maskapai Garuda Indonesia, dengan pesawat udara jenis ATR 72-600.

Adapun saat ini, Bandara Notohadinegoro tidak hanya melayani rute penerbangan Jember–Surabaya dan sebaliknya, melainkan juga rute Jember–Sumenep PP. 

Rute Jember-Sumenep PP dioperasikan oleh maskapai Susi Air.

Rute ini bisa dibilang cukup menggeliat, karena banyak penumpang yang menggunakan layanan tersebut.

Apalagi jelang mudik lebaran 2023 lalu, jumlah penumpang di Bandara Notohadinegoro khususnya rute Jember–Sumenep meningkat drastis. 

Hal tersebut membuat pengelola bandara sampai mengajukan ekstra flight atau penerbangan ekstra untuk rute tersebut.

Fasilitas Bandara Notohadinegoro

Meski bukan berstatus bandar udara besar, Bandara Notohadinegoro dilengkapi berbagai fasilitas umum yang cukup mumpuni.

Terminal Bandara Notohadinegoro dilengkapi konter penjualan tiket Garuda Indonesia dan Susi Air, serta satu bangunan Pos Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polres Jember.

Selain itu, sudah disediakan pula fasilitas toilet dan musala.

Bandara ini pun menyediakan area parkir luas yang dapat menampung hingga 50 mobil.

Angkutan Menuju Bandara

Bandara Notohadinegoro juga memiliki angkutan pemadu moda yang dioperasikan oleh Warna Tour & Travel serta Perum Damri. 

Titik keberangkatan angkutan pemadu moda dari Warna Tour & travel, meliputi Aston Hotel Jember–Kantor Pusat Warna Tours & Travel–Bandara Notohadinegoro.

Adapun rute angkutan yang disediakan Perum DAMRI, meliputi Terminal Tawang Alun–Stasiun KA Jember–Bandara Notohadinegoro.

Patut diketahui, karena jumlah penerbangan di bandara ini masih terbatas, maka jadwal keberangkatan angkutan pemadu moda pun disesuaikan dengan jadwal penerbangan.

Selain angkutan pemadu moda, akses menuju Bandara Notohadinegoro pun dapat dicapai dengan transportasi umum jenis taksi.

Terdapat layanan taksi yang dioperasikan oleh perusahaan transportasi lokal, seperti Jember Taksi dan Rengganis Perdana Taxi.  

Armada yang digunakan adalah mobil jenis sedan dan MPV full AC, yang layanannya menggunakan tarif berdasarkan argometer.

Septian Nugraha

Jurnalis sepak bola yang hijrah menjadi penulis properti. Lebih sering menulis hal-hal tentang hukum properti. Memiliki kemampuan juga dalam bidang fotografi, desain grafis, dan video editing.