Keindahan Pulau Bawean, Surga Tersembunyi di Tengah Laut Jawa

Pulau Bawean merupakan sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, tepatnya di utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Awalnya, Bawean masuk ke dalam wilayah Kota Surabaya.

Baru pada 1974, Bawean diakui secara administratif di bawah Kabupaten Gresik.

Pulau ini memiliki banyak potensi alam yang memukau, mulai dari danau, air terjun, hutan, hingga pemandangan bawah laut yang indah. 

Mari kita kupas berbagai pesona alam yang bisa kamu eksplor di Pulau Bawean Gresik.

Beragam Pesona Alam di Pulau Bawean Gresik

Menikmati Air Terjun Laccar Gresik

Berada di Desa Kebun Teluk Dalam, Sangkapura, Air Terjun Laccar Gresik memiliki ketinggian hingga 25 meter. 

Akses menuju tempat ini cukup mudah, bahkan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. 

Dari tempat parkir, kamu dapat menyusuri jalan setapak selama 15 menit untuk sampai ke air terjun tersebut.

Berenang di Danau Kastoba Bawean

Danau Kastoba Bawean terletak di Desa Paromaan, Kecamatan Tambak. 

Pemandangan indah tak hanya tersaji di danaunya saja, melainkan di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Sangkapura menuju danau.

Perjalanan ke Danau Kastoba dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Jalur yang ditempuh berupa jalan setapak dan berada di tengah hutan. 

Setelah mencapai danau, kamu dapat mandi dan berenang di tepiannya. 

Bermain Pasir di Tepi Pulau Noko Selayar

Pulau Noko Selayar merupakan pulau kecil yang berjarak 4,5 km dari Pulau Bawean, serta masih menjadi bagian dari Kecamatan Sangkapura. 

Jika kamu mencari pulau dengan keindahan alam bawah laut yang memukau, maka Noko Selayar adalah jawaban yang tepat.

Di sini, kamu dapat melakukan snorkeling untuk melihat berbagai bunga karang dan ikan laut yang beraneka warna.

Tak hanya itu, pesisir pantai pulau ini juga menyuguhkan pemandangan sunset yang indah.

Snorkeling di Pulau Gili Noko

Bukan cuma Pulau Noko Selayar, kamu juga bisa menikmati snorkeling di Pulau Gili Noko.

Selain itu, nikmati pasir yang putih dan air laut jernih di tepian pulau tersebut.

Di sini, terdapat penjual makanan ringan dan penjual kelapa muda.

Untuk fasilitas penunjangnya, sudah tersedia toilet umum yang bersih.

Jika berangkat dari Pulau Bawean, kamu harus naik perahu selama 10 menit. 

Biaya sewa perahunya berkisar Rp250.000–350.000 untuk pulang-pergi 10 orang.

Jangan khawatir, harga tersebut masih bisa ditawar.

Memberi Makan Rusa Bawean

Di Pulau Bawean, terdapat penangkaran rusa endemik yang awalnya merupakan milik pribadi masyarakat Bawean, tetapi kemudian dibeli oleh pemerintah.

Tak hanya rusa, ada juga satwa lain seperti bagong dan babi Jawa, serta babi kutil yang termasuk spesies langka.

Penangkaran ini sudah memperbolehkan pengunjung untuk mendekati rusa.

Bahkan di jam-jam tertentu, kamu dapat memberi makan rusa tersebut, lho.

Aktivitas terakhir yang bisa kamu lakukan di Pulau Bawean adalah menyantap ikan bakar di Mangrove Hijau Daun.

Tiket masuk ke area ini cukup murah, hanya Rp5.000 per orang.

Aksesnya pun terbilang mudah, meski harus melewati jalan kecil.

Ketika berada di tengah hutan bakau dan cemara, kamu dapat menikmati ikan bakar di tempat-tempat yang telah disediakan. 

Asal Mula Nama Pulau Bawean

Menurut beberapa sumber, Bawean ditemukan oleh pasukan Majapahit yang terjebak di laut pada tahun 1350. 

Bukti otentiknya adalah kata “Buwun,” nama lain dari Pulau Bawean dalam Kitab Negarakertagama. 

Kata Bawean sendiri memiliki arti dalam bahasa Sanskerta, yakni “ada sinar matahari.”

Meskipun asal mula namanya sudah diketahui, belum ada penjelasan lebih lanjut tentang alasan mengapa Bawean dinamai demikian.

Namun yang jelas, sisa-sisa prajurit yang tidak kembali ke ibu kota Kerajaan Majapahit menjadi cikal-bakal dari suku asli Bawean.

Di kemudian hari, para keturunan prajurit tersebut akan hidup berbaur dengan para perantau dari Palembang, Mandailing, Bugis, Mandar, Madura, Banjar, dan Jawa.

Tak hanya melahirkan satu rumpun etnis yang unik, akulturasi tersebut juga melahirkan bahasa “asli” yang tidak ditemukan di tempat lain. 

Orang Bawean sendiri sering menyebut dirinya sebagai orang Boyan, atau Bawean dalam bahasa setempat.

Mereka adalah sosok tangguh dan gigih mencari nafkah demi menghidupi keluarganya.

Sebagian besar pria di pulau ini bahkan merantau, sehingga meninggalkan para wanita di pulau tersebut.

Itu sebabnya mengapa Bawean sering disebut sebagai Pulau Putri.

Lokasi, Rute dan Akses ke Pulau Bawean

Pulau Bawean berlokasi di tengah Pulau Jawa, sekitar 152 km dari pusat kota Gresik.

Untuk mengunjunginya, kamu harus menggunakan perahu untuk menyeberang.

Bisa juga menggunakan pesawat terbang yang tiketnya dibeli secara offline.

Jalur udara bisa mengambil keberangkatan dari Kota Surabaya atau Kabupaten Sumenep.

Sementara untuk jalur laut, kamu bisa melalui Pelabuhan Gresik dan Paciran.

Perjalanan kapal cepat memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke Pulau Bawean.

Estimasi Biaya ke Pulau Bawean Gresik

Jadi, berapa biaya ke Pulau Bawean? Tentu kamu sudah bertanya-tanya akan hal itu.

Untuk memperjelas, pulau ini tidak memiliki tiket masuk.

Tiket masuk hanya dikenakan di tempat-tempat wisata yang ada di pulau ini. 

Satu hal yang jelas adalah, kamu harus menyeberang ke Pulau Bawean terlebih dahulu.

Kamu bisa memilih menaiki pesawat terbang, kapal laut express, atau kapal laut biasa.

Perjalanan dengan KMP Gili Iyang umumnya dimulai pukul 21.00 WIB, dengan estimasi waktu 8–9 jam perjalanan.

Adapun kapal laut express akan memberlakukan jadwal pulang-pergi sebagai berikut:

• Gresik–Bawean (Senin–Kamis, Sabtu & Minggu): 09.00–12.00 WIB
• Bawean–Gresik (Senin–Kamis, Sabtu & Minggu): 09.00–12.00 WIB

Pulau Bawean buka setiap hari dengan jam operasional wisata selama 24 jam.

Shandy Pradana

Lulusan sejarah yang hobi nulis berbagai macam artikel, mulai dari yang serius hingga receh. Menyukai ranah sains, budaya populer, dan filsafat. Kebetulan sedang menggeluti sektor properti dan tertarik dengan gaya hidup minimalis.