Makam dari anggota Wali Songo merupakan tempat ziarah yang sakral bagi sebagian orang, termasuk Makam Sunan Giri.
Lokasinya berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tepatnya di Bukit Giri.
Karena terletak di dataran tinggi, wisatawan harus menaiki beberapa anak tangga untuk sampai ke lokasi makam.
Tidak hanya makam, di sini juga terdapat museum yang berisi barang-barang peninggalan milik Sunan Giri.Â
Selain museum ada pula Giri Kedaton, sebuah bangunan bekas pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri.Â
Â
Sunan Giri merupakan salah satu Wali Songo yang namanya masih populer di telinga masyarakat Indonesia sebagai penyiar agama Islam di Tanah Jawa.
Ia lahir dengan nama Joko Samudro—kemudian menjadi Raden Paku—di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun 1365 Saka atau 1442 Masehi.
Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu, penguasa wilayah Blambangan (Majapahit) saat itu.Â
Kelahirannya dianggap sebagai pembawa wabah oleh rakyat Blambangan, sehingga kakeknya memasukkannya ke dalam peti dan membuangnya ke laut.
Peti berisi bayi tersebut pun membawanya ke Gresik, di mana nelayan yang menemukannya langsung menyerahkan ke Nyai Gede Pinatih.Â
Oleh Nyai Gede Pinatih bayi tersebut diangkat sebagai anak.
Ketika beranjak dewasa, ia berguru kepada Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang memberinya julukan Ainul Yaqin.Â
Setelah mengetahui latar belakangnya, Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) untuk mendalami ajaran Islam di Pasai.Â
Kemudian ia pergi ke tanah suci, lalu belajar tasawuf dan tauhid selama tiga tahun kepada ayahandanya sebelum kembali ke Pulau Jawa.Â
Sekembalinya dari Jawa, ia menemukan sebuah bukit dan membangun pondok pesantren.
Wafat pada tahun 1428 Saka atau 1506 Masehi, Sunan Giri dimakamkan di Kota Gresik, di atas bukit yang berarsitektur khas Jawa.
Makam Sunan Giri merupakan kawasan wisata religi yang cukup populer di Indonesia, khususnya Pulau Jawa.
Biasanya, pengunjung yang datang ke sini bertujuan untuk berziarah dan mengirimkan doa untuk Sunan Giri.Â
Terdapat tempat wudu dan musala di dekat makam.Â
Di sekitar makam ini juga terdapat pohon mengkudu, yang dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.Â
Selain penyakit, khasiat buah ini dipercaya mampu membantu para pasangan yang ingin memiliki anak atau keturunan.Â
Tak ayal, hal itu membuat pengunjung sering kali memburu buah mengkudu tersebut.
Â
Giri Kedaton adalah sebuah situs peninggalan zaman pemerintahan Sunan Giri.Â
Berdiri pada tahun 1487 Masehi dan berfungsi sebagai pesantren, situs ini terletak di atas perbukitan dengan ketinggian 77 meter di atas permukaan laut.Â
Giri Kedaton berjarak sekitar 200 meter dari Makam Sunan Giri.
Lokasinya dipilih atas petunjuk dari Syekh Maulana Ishaq, ayah dari Sunan Giri.Â
Sama seperti ayahnya, Sunan Giri memilih area tersebut berdasarkan segenggam tanah yang diperoleh dari Samudera Pasai.
Pengunjung yang datang ke situs ini bisa menikmati wisata sejarah sekaligus religi.
Di dalam situs ini, terdapat makam dari Raden Supeno, putra dari Sunan Giri.Â
Selain itu, terdapat juga makam dari Empu Supo, yaitu pengrajin keris yang digunakan oleh Sunan Giri.Â
Â
Makam Sunan Giri terletak di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.Â
Lokasi makam ini berada 4 kilometer dari pusat kota Gresik, dengan waktu tempuh sekitar 11 menit dengan kendaraan.
Dari pusat kota, kamu bisa arahkan kendaraan menuju ke kawasan Bukit Giri.Â
Sesampainya di sana, kamu bisa bertanya kepada warga sekitar mengenai lokasi makam.
Bisa juga menggunakan Google Maps sebagai penunjuk arah.
Â
Tidak ada tiket masuk ke Makam Sunan Giri Gresik, alias gratis.
Kamu hanya perlu membayar biaya parkir sesuai kendaraan yang dibawa, dengan kisaran tarif Rp5.000–10.000 saja.
Tempat ziarah ini buka setiap hari selama 24 jam.
Â
Â
Â