Alun-Alun Gresik merupakan fasilitas publik dengan luas 8.123 m².
Terdapat jalur jogging dan air mancur di dalamnya, serta penjual kaki lima di sekitarnya.
Kawasan ini juga menjadi ruang terbuka hijau di Kota Gresik, dengan 146.260 pohon di dalamnya yang terdiri dari 21 jenis pohon berbeda.
Ada pula beberapa taman tematik di tempat wisata Jawa Timur ini, di mana yang paling ikonik adalah taman dengan bentuk laba-laba dan labirin.
Dari segi arsitektur, Alun-Alun Kota Gresik mengadopsi gaya bangunan Islam yang indah.
Selain pesona arsitekturnya yang mirip seperti bangunan di Timur Tengah, ada sejarah di balik pembuatan alun-alun ini.
Di masa lampau, alun-alun ini dipakai sebagai tempat pertemuan antara rakyat dengan bupati yang memimpin Gresik.
Ada esensi kesakralan dalam tempat ini, di mana rakyat biasa harus memakai pakaian dan penutup kepala putih saat akan menghadap bupati.
Pada era kolonial fungsi tersebut bergeser, di mana Alun-Alun Gresik menjadi tempat parade militer pasukan Belanda.
Mirip seperti Alun-Alun Kidul di Jogja, alun-alun ini diisi oleh pasir putih dengan pohon beringin di bagian tengahnya.
Dua elemen tersebut sempat menghilang saat renovasi setelah kemerdekaan, sampai akhirnya menjadi Alun-Alun Kota Gresik yang dikenal saat ini.
Dibandingkan Surabaya, Gresik memang kurang populer sebagai destinasi wisata.
Namun, belakangan Alun-Alun Kota Gresik mulai menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang datang ke kota ini.
Sejak direnovasi pada tahun 2017, alun-alun ini menyajikan suasana yang berbeda, lokasinya lebih nyaman untuk berbagai aktivitas.
Alun-Alun Gresik sebelum mengalami renovasi hanyalah lapangan luas dengan pepohonan.
Sekarang alun-alun ini dikelilingi koridor dua lantai, di mana bagian dalamnya diisi oleh taman dengan barisan pohon kurma.
Pohon kurma memang sengaja ditanam untuk memberi suasana ala Kota Madinah.
Ornamen-ornamennya sekilas mengingatkan pada suasana masjid, lantai koridor dan pagarnya juga diisi hiasan bintang bersisi delapan.
Gresik memang sudah lama dikenal sebagai kota bernuansa religi.
Ini tak lepas dari perannya sebagai lokasi penyebaran agama Islam oleh Sunan Gresik.
Pada malam hari, lampu di taman Alun-Alun Gresik membuat tempat wisata Jawa Timur ini terlihat lebih indah.
Kawasan sekeliling alun-alun juga ramai dengan pasar kaget di hari Jumat hingga Minggu.
Banyak pedagang kaki lima yang membuka lapak pakaian, mainan, dan makanan.
Di sini, kamu bisa menemui aneka kuliner Gresik, seperti martabak usus dan nasi krawu.
Di sebelah alun-alun, terdapat Masjid Jami’ yang bisa dikunjungi untuk melaksanakan salat atau sekadar beristirahat.
Alun-Alun Gresik terletak di Jalan KH Wachid Hasyim, Bedilan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Ruang terbuka ini dikelilingi oleh sejumlah tempat penting, misalnya seperti Masjid Jami’ dan Gedung DPRD.
Kamu bisa berkunjung ke sini dengan kendaraan pribadi, angkutan umum, atau ojek online.
Alun-Alun Kota Gresik merupakan fasilitas publik, sehingga tidak ada biaya masuk dan jam operasional yang diberlakukan di sana.
Kawasan ini selalu ramai, khususnya pada malam hari.
Banyak warga dan wisatawan yang hadir untuk menikmati kuliner di sekitar alun-alun.