Bali mendapatkan julukan “Pulau Seribu Pura”, karena banyak sekali pura yang bisa digunakan oleh umat Hindu untuk ibadah. Salah satunya Pura Gunung Kawi Sebatu.
Lokasi Pura Gunung Kawi Sebatu terletak di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Alamat ini berada dalam radius ± 45 km dari Kota Denpasar.
Tegallalang Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun sebelum membahas tentang ini lebih jauh, mari simak terlebih dahulu soal sejarahnya.
Sejarah pura tak bisa dipisahkan dari perjalanan rohani Sri Markandeya sekitar abad ke-9 SM. Beliau melakukan perjalanan dari desa Taro ke Gunung Agung bersama 400 pengikutnya.
Perjalanan panjang dan cuaca panas membuat pengikutnya lelah. Jadi memutuskan untuk beristirahat di lembah Pangkung Dawa, di mana mereka menemukan tempat damai.
Di sana, Sri Markandeya membuat beberapa ukiran pada candi untuk memuliakan manifestasi Sang Hyang Giri Pati (Dewa Siwa) dan Sang Hyang Ari Murti (Manifestasi Dewa Wisnu).
Selain itu, dia memohon Tirta Amerta atau air suci yang dipercaya mujarab untuk keselamatan. Selama pemujaan, muncul mata air suci di tengah Pangkung Dawa.
Mata air tersebut diberi nama Tirta Dawa Gunung Kawi. Selama masa peribadahan Sri Markandeya juga muncul mata air Pura Tirta Empul.
Maka itu, keberadaan Pura Gunung Kawi Sebatu tak bisa dipisahkan dari Pura Tirta Empul dan Pura Mengening yang terletak di Tampaksiring. Nah, berikut daya tariknya.
Pura ini terletak di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Dikelilingi oleh hutan lebat, tebing-tebing yang menjulang dan sumber air yang melimpah.
Lingkungan sekitar Pura Gunung Kawi Sebatu diselimuti oleh udara sangat sejuk. Wisatawan bisa menikmati udara segar dan pemandangan hijau asri.
Keindahan alam yang mengelilingi pura di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang ini memberikan rasa damai dan tenang bagi setiap pengunjung yang datang.
Pura Gunung Kawi Sebatu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu jaba pura (halaman luar), jaba tengah (halaman tengah), dan jeroan (halaman dalam).
Nah di bagian halaman luar pura, terdapat kolam pemandian umum dengan air yang sangat jernih dan segar. Mengingat air tersebut berasal dari mata air alami.
Jaba tengah menghadirkan beberapa bangunan suci seperti meru (pagoda), bale (paviliun), dan candi bentar (gerbang). Selain itu, terdapat patung Dewa Wisnu.
Sementara itu, bangunan utama pura yang disebut dengan gedong penataran terdapat di jeroan. Di sini pun ada candi batu dengan ukiran indah dan rumit.
Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki kolam ikan koi yang dikeramatkan. Tak ada orang yang boleh menangkap atau memakan ikan-ikan dalam kolam tersebut.
Ada berbagai jenis dan ukuran ikan koi dalam kolam. Keberadaannya bukan hanya menambah kecantikan visual pura, tetapi juga memberikan nuansa spiritual mendalam.
Kolam ikan koi ini sering menjadi pusat perhatian bagi wisatawan yang datang, baik untuk menikmati keindahan, melakukan peribadatan atau mencari ketenangan.
Gunung Kawi Sebatu Temple termasuk dalam kategori Dhang Kahyangan. Artinya, pura di Kabupaten Gianyar ini boleh dikunjungi oleh semua umat Hindu di Bali.
Umat Hindu sering melakukan kegiatan peribadatan seperti melukat, yaitu ritual pembersihan diri dalam agama Hindu. Wisatawan pun bisa ikut berpartisipasi.
Maka itu, Pura Gunung Kawi Sebatu menjadi tempat wisata religi yang bisa memberikan pengalaman spiritual mendalam bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Harga tiket masuk ke Pura Gunung Kawi Sebatu Rp15.000 untuk dewasa dan Rp8.000 untuk anak-anak. Jam operasionalnya pukul 08.00 hingga 18.00 WITA.
Dengan harga tersebut, wisatawan bisa menikmati kolam pemandian umum dan melihat keindahan kolam ikan koi. Lalu, fasilitas seperti area parkir, toilet dan musholla.
Selain itu, sekitar Pura Gunung Kawi Sebatu terdapat toko suvenir khas Bali, serta kantin atau warung wisata. Tiket belum termasuk harga beli makanan/minuman.
Jika ingin mencapai Pura Gunung Kawi Sebatu di Gianyar, Bali, maka ada beberapa rute yang bisa diambil tergantung dari titik awal perjalanan wisata kamu.
Misalnya, wisatawan dari Kota Denpasar bisa memulai perjalanan dari Jalan Profesor Doktor Ida Bagus Mantra. Setelah itu, bisa melanjutkan perjalanan ke Jalan Udayana.
Kemudian pilih rute ke Jalan Insinyur Soekarno, lalu ikuti Jalan Raya Tampaksiring dan Jalan Yudistira. Akhirnya akan tiba di lokasi Pura Gunung Kawi Sebatu.
Perjalanan itu membutuhkan waktu tempuh sekitar ± 1 jam 18 menit. Bila titik awalnya dari pusat Ubud, akan memakan waktu ± 30 menit menggunakan mobil atau sepeda motor.
Penginapan | Tarif/Malam |
Bali Bamboo Jungle Huts and Hostel | Rp298.643 |
Gunung Kawi Villa | Rp853.130 |
Batan Nyuh Retreat | Rp343.000 |
Gunung Kawi House | Rp699.088 |
Uma Sebatu | Rp644.000 |