Rumah BU
Dapatkan ulasan rumah bu dan pilihan propertinya di Rumah123.com.
BU atau Butuh Uang adalah istilah populer untuk orang yang sedang membutuhkan dana segar dalam waktu cepat. Biasanya, dana tersebut dibutuhkan buat keperluan darurat.
Ada banyak cara yang bisa diusahakan saat seseorang sedang BU, salah satunya menjual aset.
Jika tak punya aset likuid seperti saham atau reksadana, pilihannya biasanya adalah menjual rumah. Akibat fenomena tersebut, lahirlah istilah “rumah BU”.
Jadi, rumah BU merupakan properti yang dijual oleh pemiliknya ketika sedang membutuhkan uang sesegera mungkin.
Lantaran dijual dalam kondisi BU, harga sebuah rumah bisa ditawarkan di bawah harga pasaran. Sebagai contoh, rumah yang seharusnya dijual Rp500 juta, bisa dijual sekitar Rp300-400 jutaan saja.
Buat kamu yang berencana menjual rumah BU, ada sejumlah strategi jitu yang bisa dipraktikkan. Strategi atau tips ini bisa menjadi panduan agar rumah bisa cepat laku terjual.
Sementara itu, untuk kamu yang berencana membeli rumah dari orang BU, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Tips ini bermanfaat agar kamu tak salah membeli properti karena kepincut dengan label BU-nya.
Jika masih tahap cicilan, rumah BU bisa dimiliki melalui take over. Contohnya, take over KPR yang berarti membeli properti yang masih dalam tahap pembayaran secara KPR oleh pemilik sebelumnya.
Kendati sedang butuh uang sesegera mungkin, kamu juga pasti ingin rumah yang dijual bisa laku di harga terbaik. Silakan pertimbangkan sejumlah tips ini.
Pertama, kamu harus memastikan terlebih dahulu rumahnya dalam kondisi terawat. Cek kondisi fisik luar dan dalam rumah.
Semakin terawat kondisi rumah, harga jualnya juga akan lebih baik. Sebaliknya, kondisi rumah yang kurang terawat nilainya cenderung rendah.
Jadi, jika kondisi hunian kurang terawat, kamu bisa mempertimbangkan untuk merenovasinya terlebih dahulu.
Tips kedua, pasang harga yang sesuai. Kamu bisa melakukan survei dulu agar bisa mendapatkan harga yang pas.
Cobalah untuk melihat harga tanah menurut Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) ditambah total biaya pembangunan rumah. Dari dua aspek tersebut, kamu bisa mendapatkan estimasi harganya.
Jika belum yakin, silakan lakukan survei harga rumah lain di sekitar wilayah lingkunganmu. Cari rumah dengan spesifikasi yang mirip, mulai dari luas tanah, luas bangunan, sampai jumlah kamar tidurnya.
Tips ketiga, kamu juga bisa menggunakan jasa agen properti. Berkat agen, proses jual beli rumah jadi bisa terbantu.
Apalagi, saat ini sudah banyak agen yang juga menjual rumah secara online. Alhasil, proses penjualannya lebih transparan dan bisa dipromosikan secara lebih efektif.
Nah, untuk kamu yang sedang mencari hunian berharga terjangkau, rumah BU layak dipertimbangkan. Namun tentu saja, ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan.
Pertama, kamu harus memastikan legalitas dari rumah yang dijual. Pastikan hunian yang dijual tersebut memiliki sertifikat resmi, seperti HGB atau SHM.
Rumah yang legalitasnya belum jelas bisa membuat kamu sebagai pembeli tak tenang. Di kemudian hari, bukan tidak mungkin ada masalah mengenai rumah tersebut.
Kedua, kamu juga harus bisa memilih rumah yang tepat. Jangan karena ada label "jual cepat butuh uang", kamu jadi tak memerhatikan faktor lainnya, seperti lokasi.
Ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan saat membeli rumah. Misalnya, ketersediaan fasilitas publik terdekat, tingkat kemacetan, tingkat polusi suara atau tingkat kriminalitas.
Tips terakhir, sesuaikan kondisi keuangan dengan harga rumah. Jangan membeli hunian yang harganya terlalu pas dengan bujet.
Jadi, jika bujet kamu Rp500 juta, sebaiknya beli rumah di harga Rp400 jutaan.
Nah, uang sisanya bisa dimanfaatkan untuk renovasi. Alhasil, rumah yang dibeli semakin nyaman ditinggali atau semakin bernilai untuk disewakan kepada yang membutuhkan.