Medan termasuk kota besar di Indonesia. Wilayah ini memiliki segudang perumahan berkualitas yang bisa didapatkan dengan mudah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Ya, membeli hunian melalui KPR sekarang memang menjadi opsi paling masuk akal. Anda dan keluarga bisa tinggal di kediaman pribadi tanpa modal besar di awal.
Umumnya calon pembeli tinggal menyiapkan uang muka 0% sampai 30% saja dari harga pembelian rumah. Ditambah biaya booking, pajak, provisi serta lainnya.
Dengan membeli hunian dalam perumahan KPR di Medan, Anda bisa mendapatkan kepastian legalitas. Alasannya, bank pasti tidak akan bekerja sama dengan developer kaleng-kaleng.
Lalu bank akan memberikan asuransi jiwa kepada nasabahnya selama masa kredit. Selain itu, pemberi kredit ini juga bakal melindungi aset properti dengan asuransi kebakaran.
Lantas, jika tertarik membeli hunian dalam perumahan KPR di Medan, maka apa yang harus dipersiapkan? Pertanyaan ini mungkin terlintas di benak Anda, nah berikut jawabannya.
Perumahan KPR di Medan bernilai tinggi, karena kota ini merupakan ibu kota Sumatra Utara. Di samping itu, Medan masuk tiga besar wilayah metropolitan Indonesia.
Wilayah Metropolitan Medan Area disebut pula Mebidangro. Ini merupakan akronim dari Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo.
Mebidangro menjadi pusat perekonomian Indonesia bagian barat. Pemerintah memasukkannya dalam 10 besar wilayah metropolitan yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur.
Medan menjadi tujuan bagi masyarakat perdesaan di Sumatra Utara yang ingin hijrah ke perkotaan. Kota ini bisa memberikan harapan hidup yang lebih baik untuk mereka.
Bagaimana tidak? Upah minimum kota/kabupaten di Medan terbilang tinggi. Bahkan menjadi yang paling besar di antara kota/kabupaten Sumatra Utara lainnya.
Pada 2023 upah minimum kota/kabupaten di Medan sekitar Rp3.624.117,00. Angka ini naik sebesar 7.52% dari tahun sebelumnya (Rp3.329.867,00)
Medan merupakan kota besar yang dihuni oleh beragam etnis dan agama. Setidaknya lebih dari lima kelompok hidup di sini, antara lain Aceh, Batak, Jawa, Mandailing, dan lain-lain.
Walaupun demikian, tidak ada dominasi kelompok, karena semua hidup berdampingan dalam damai. Tak mengherankan jarang terdengar bentrokan antar etnis dan agama.
Tingginya toleransi tersebut membuat kehidupan sosial di Medan lebih dinamis, tetapi perdamaian tetap terjaga. Bebas konflik yang disebabkan oleh perbedaan tertentu.
Medan merupakan tolak ukur kemajuan Sumatra Utara. Berkat letaknya yang strategis, wilayah ini pun menjadi pintu gerbang perdagangan internasional.
Ibu kota Sumatra Utara ini terletak di Selat Malaka. Kawasan perairan Asia Tenggara yang menghubungkan jalur pelayaran antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Banyak kapal dagang yang melintasi kawasan perairan tersebut. Bahkan, Selat Malaka sudah menjadi jalur utama sejak masa awal peradaban Nusantara.
Setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta, Indonesia mempunyai bandara terbesar kedua yang berada di Mebidangro, yakni Bandara Internasional Kualanamu.
Bandara ini berlokasi di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Waktu tempuh dari Medan menuju Kualanamu Airport sekitar 1 jam perjalanan via tol.
Terjangkunya bandara internasional dari pusat kota tentu meningkatkan nilai investasi perumahan KPR di Medan. Bagaimana, tertarik membeli hunian di sini?