Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, telah dikenal lewat pesona alamnya yang indah, salah satunya dapat kamu temukan di Pantai Watu Lumbung.
Berada di bagian barat Pantai Wediombo dan timur Gunung Batur, pantai ini memiliki dua batu karang besar yang menjadi ciri khasnya.
Hal inilah yang menjadi asal mula nama “Watu Lumbung,” mengingat batu tersebut mirip seperti lumbung yang menjadi tempat menyimpan panen.
Terletak di pesisir selatan Jogja, pantai ini menyuguhkan pesona eksotis yang akan memikat hati para pengunjungnya.
Mari kita jelajahi Pantai Watu Lumbung Jogja sambil menikmati keindahan eksotis di pesisir yang tersembunyi ini!
Tidak berpasir, tidak pula aman untuk berenang, lantainya penuh karang dengan angin dan ombak yang besar.
Untuk mencapainya, kamu juga ditantang untuk berjalan kaki terlebih dahulu.
Terlepas dari semua itu, Pantai Watu Lumbung Gunung Kidul tetap diburu oleh pelancong.
Jadi, apa daya tarik utama dari pantai satu ini? Salah satunya adalah panorama alaminya yang terlihat bak “dunia lain”.
Namun untuk sampai ke sini, kamu harus rela berkeringat selama kurang lebih 30 menit.
Rintangannya memang tidak terlalu berat, di mana kamu akan melewati jalan setapak tanah yang menyusuri bukit.
Sebelum sampai, mata akan dimanjakan oleh hijaunya pemandangan sekitar.
Terasering sawah, kebun dan area hutan dilengkapi dengan air terjun alami, siap menyambut siapapun yang masuk ke area pantai ini.
Tak hanya untuk menikmati alam, wisatawan juga biasa berburu foto di destinasi wisata ini, mengingat banyaknya spot foto estetis di sepanjang perjalanan ke sana.
Saat sampai ke puncak bukit, kamu akan melihat panorama laut biru dari kejauhan.
Namun, pemandangan paling mencolok adalah keberadaan sepasang batu karang besar.
Dua batu tersebut adalah maskot utama pantai ini; di mana batu terbesar bernama Watu Lumbung, sementara batu yang lebih kecil bernama Watu Semar.
Sekilas, dua batu ini terlihat seperti punggung naga yang menyembul dari laut.
Eksotisme pemandangan ini dilengkapi dengan latar langit yang indah, dengan pemandangan hijau di belakang pantai ini.
Dari jauh saja, kita sudah tahu kalau pantai di Jogja ini bukanlah pantai untuk berenang.
Tidak ada hamparan pasir putih yang bisa dijadikan tempat berlari atau melakukan olahraga pantai, seperti voli atau sepakbola.
Namun tenang saja, ada banyak kegiatan lain yang bisa dinikmati di sini, salah satunya berburu foto dengan latar sunset atau bebatuan unik hasil dari erupsi Gunung Purba Batur.
Di samping fotografi, Pantai Watu Lumbung Gunung Kidul juga seringkali dijadikan sebagai tujuan rock fishing.
Salah satu jenis ikan yang bisa ditangkap di sini adalah kakap merah, yang biasa ditemukan di celah-celah batu karang.
Tertarik untuk berkemah? Kamu juga bisa mendirikan tenda di sekitar kawasan Pantai Watu Lumbung Jogja.
Kawasan yang aman untuk mendirikan tenda adalah area tebing dan puncak bukit.
Dari atas sana, kamu bisa menikmati keindahan Watu Lumbung sepuasnya.
Pantai Watu Lumbung berada di kaki Gunung Purba Batur, lokasi tepatnya adalah Desa Balong, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Tempat wisata ini dapat ditempuh dalam kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Yogyakarta.
Rute yang bisa digunakan, ialah:
https://goo.gl/maps/bQ21hxAvcha18ai4A?coh=178572&entry=tt
Akses Pantai Watu Lumbung sendiri mayoritas sudah beraspal, tetapi jalan menuju pantainya masih belum baik.
Sebagian jalannya dicor oleh semen dan terdapat jalan yang masih berupa tanah merah.
Perlu dicatat kalau pelesiran ke Pantai Watu Lumbung Gunung Kidul tidak disarankan bagi orang yang tidak kuat berjalan.
Selain jauh, jalannya berupa setapak tanah sempit yang menyusuri perbukitan.
Jadi, siapkan energi dan perbekalan yang cukup saat merencanakan perjalanan kemari.
Dengan seluruh keindahan alamnya, retribusi pantai di Gunung Kidul ini termasuk murah.
Namun tentu saja, tiket masuknya belum termasuk biaya parkir kendaraan.
Harga Tiket Masuk Pantai Watu Lumbung | |
Tiket Masuk | Rp5.000 |
Kawasan wisata Pantai Watu Lumbung terbuka untuk umum, setiap hari selama 24 jam.
Namun disarankan untuk tidak berkunjung ketika hari sudah gelap, karena akses jalannya yang belum baik sehingga sulit dilalui.