Balai Kota Yogyakarta adalah bangunan istimewa yang memiliki sejarah panjang dalam pemerintahan Kota Yogyakarta.Â
Meskipun pernah direnovasi dan dipindahkan beberapa kali, kini Balai Kota memiliki bangunan yang bagus dan terawat.Â
Selain menjadi kantor Wali Kota Yogyakarta, banyak kegiatan pemerintahan kota juga dilaksanakan di sini.
Berikut informasi seputar Balai Kota Yogyakarta.
Balai Kota Yogyakarta beralamat di Jalan Kenari No.56, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta.Â
Kompleks Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta ini diapit oleh empat akses jalan, yaitu bisa melalui Jalan Kenari, Jalan Hibrida, Jalan Ipda Tut Harsono, dan Jalan Kusumanegara.
Berada di pusat kota, di sekitar balai kota terdapat banyak bangunan perkantoran dan akomodasi untuk wisatawan.Â
Apalagi Kota Yogyakarta, selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional, maka tidak heran jika sekitar gedung Balai Kota terdapat sejumlah hotel dan penginapan.Â
Hal ini memudahkan para wisatawan yang ingin menginap di Yogyakarta untuk jangka waktu tertentu.Â
Selain itu, terdapat beragam restoran dan toko oleh-oleh di sekitar Balai Kota Jogja, yang membuat kegiatan kuliner menjadi salah satu daya tarik utama di area tersebut.
Sejarah Balai Kota Jogja atau dikenal sebagai Balai Kota Timoho, memang menarik untuk dijelajahi.Â
Bangunan balai kota ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah gedung-gedung perkantoran sebelumnya yang digunakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Sebelum berpindah ke alamatnya sekarang, Balai Kota Timoho awalnya berlokasi di Sasono Hinggil Dwi Abad Alun-Alun Kidul Kraton Yogyakarta.Â
Pada sekitar tahun 1952, balai kota kemudian beralih ke Ndalem Ngabean di Jalan KH A Dahlan.
Pada masa pemerintahan Wali Kota Pradja Yogyakarta, Mr Soedarisman Poerwokoesoemo, muncul gagasan untuk membangun gedung pemerintahan yang lebih terintegrasi.Â
Ide ini muncul karena pemikiran bahwa dengan pusat administrasi yang terkonsolidasi, tugas-tugas walikota dalam menjalankan pemerintahan bisa lebih mudah.
Alasan utamanya adalah untuk memudahkan koordinasi dan penyelesaian beragam masalah yang muncul, sambil menggantikan balai kota yang sudah tidak memadai.
Pada tahun 1975, Wali Kota KDH Daerah Tingkat II Yogyakarta Soedjono AY memulai pembangunan gedung balai kota yang baru di Timoho, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo.Â
Timoho dipilih karena dianggap akan menjadi pusat aktivitas yang ramai di bagian timur Kota Yogyakarta, yang kemudian menjadi lokasi kompleks Balai Kota Jogja saat ini.
Balai Kota Yogyakarta dilengkapi dengan lahan parkir vertikal yang cukup luas.
Sebagai alternatif atas kekurangan ruang parkir, sebuah tempat parkir baru untuk sepeda motor telah dibuat dengan rancangan vertikal.
Bangunan ini memiliki dimensi panjang 8,5 meter dan lebar 6,5 meter, serta terdiri dari enam lantai yang masing-masingnya setinggi 1,5 meter.
Fasilitas parkir vertikal di Balai Kota Jogja ini diperkirakan dapat menampung sekitar 200 motor, dengan total biaya pembangunan mencapai Rp2,5 miliar.
Kehadiran parkir bertingkat di Balai Kota Jogja bertujuan untuk mengatasi kendala keterbatasan lahan parkir.Â
Sebagai proyek percobaan, kemungkinan akan ada pengembangan model parkir vertikal serupa di beberapa lokasi lain di Balai Kota Jogja.
Konsep ini juga berpotensi diterapkan di pusat-pusat bisnis dan destinasi wisata di Kota Yogyakarta.