Kota Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Solo telah lama dianggap sebagai salah satu kota paling nyaman untuk ditinggali. Sama seperti Yogyakarta, kota ini memiliki sejarah panjang dan daya tarik kultural yang sulit untuk dilewatkan.
Terlebih ketika mengingat fakta kalau kota ini menjadi tempat kelahiran Presiden Indonesia saat ini, Joko “Jokowi” Widodo. Eksistensi Kota Solo sendiri sudah membentang jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.
Dikelilingi oleh kawasan seperti Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo membuatnya sebagai kota terbesar ketiga di selatan Pulau Jawa setelah Bandung dan Malang. Solo sendiri memiliki 5 kecamatan, yang meliputi Banjarsari, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon dan Serengan.
Seiring berjalannya waktu, Solo dijadikan tujuan favorit bagi mereka yang mencari tempat tinggal di kawasan Jawa Tengah. Ada banyak alasan mengapa orang memilih untuk tinggal di dalam Kota Batik ini. Salah satunya adalah keharmonisan antar penduduk yang membuat lingkungan sosial di dalamnya kondusif.
Hal ini bahkan dibuktikan lewat Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) Indonesia versi Setara Institute di tahun 2021. Solo masuk dalam daftar 10 kota paling toleran di Indonesia, lebih tepatnya peringkat 9 dari 94 kota yang menjadi objek penelitian.
Selain menjadi kota yang menjunjung tinggi toleransi, Solo juga menjadi salah satu kawasan dengan kualitas udara yang cukup baik. Penataan kota ini juga menjadi yang terbaik kedua di Provinsi Jawa Tengah, di bawah Kota Semarang.
Harmoni di antara “Wong Solo” serta lingkungan yang bersih dan rapi memang cukup menarik minat calon penghuni. Namun, terdapat hal lain yang menjadi daya tarik kota ini, yakni wisata dan pusat kuliner.
Hal ini terwujud dalam slogan “Spirit of Java” yang menjadi citra Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Tentunya sebutan ini bukan tanpa alasan.
Sama seperti Yogyakarta, terdapat berbagai destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Mulai dari lanskap terasering Gunung Lawu, Kampung Batik Laweyan, hingga Keraton Solo. Adapun kuliner legendaris di Solo antara lain adalah nasi liwet Bu Wongso Lemu, es krim Tentrem, timlo Sastro dan Serabi Notosuman.
Keunggulan lain dari Solo hadir dari segi infrastruktur dan fasilitas kota. Meskipun bukan kota metropolis, sistem transportasi umumnya sudah terintegrasi. Hal ini terlihat dari beragam jenis transportasi umum yang beroperasi, seperti KA Batara Kresna, Bus Trans Jateng, dan Batik Solo Trans (BST). Tak hanya transportasi modern, terdapat pula moda transportasi tradisional seperti andong dan becak yang bisa dipakai untuk menelusuri pusat kota.
Solo juga sudah terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Surakarta yang menghubungkan wilayah seperti Semarang, Salatiga dan Boyolali. Bepergian ke Jakarta pun jadi lebih cepat berkat kehadiran Jalan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan Kota Solo dengan kawasan ibukota. Selain itu, ada Stasiun Balapan bagi mereka yang ingin bepergian dengan kereta api dan Bandara Adi Soemarmo bagi yang ingin pergi menggunakan pesawat terbang.
Semua keunggulan di atas membuatnya sebagai kota yang cocok untuk dipilih oleh berbagai kalangan. Mencari hunian di wilayah Kota Solo pun cukup mudah, karena Rumah123.com menawarkan banyak rekomendasi rumah dijual di Solo dengan varian harga dan ukuran yang beragam.
(17-2-1745)
(578,906)
(5)
(54)
(2,035,720)
(22° - 35°C)
(13 km/jam)
(48%)
(3 dari 10)
(44,04 km²)