Masjid Agung Sunan Ampel yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur, merupakan salah satu tempat ibadah Islam tertua di Pulau Jawa.
Seperti namanya, masjid besar di Surabaya ini dibangun oleh Sunan Ampel pada abad ke-15 Masehi.Â
Ada banyak hal yang menarik dari Masjid Ampel Surabaya, mulai dari sejarah sampai arsitekturnya.
Bahkan, menurut beberapa penelitian, masjid ini memiliki peran vital sebagai titik awal penyebaran Islam di Pulau Jawa saat Kesultanan Demak berdiri.Â
Sejak tahun 1972, Pemerintah Kota Surabaya telah menetapkan Masjid Sunan Ampel sebagai destinasi wisata religi.
Â
Sejarah masjid ini tidak bisa dipisahkan dari peran tokoh yang merancang konstruksinya, Raden Muhammad Ali Rahmatullah atau dikenal sebagai Sunan Ampel.Â
Pada abad ke-15 Masehi, Sunan Ampel memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa, mengikuti melemahnya pengaruh Kerajaan Majapahit.
Raden Rahmat diberikan tempat tinggal oleh Kerajaan Majapahit, yang saat itu tidak menghambat penyebaran Islam di wilayahnya.Â
Tempat tersebut disebut Ampeldenta, menjadi lokasi awal penyebaran Islam oleh Raden Rahmat, di mana ia pun akhirnya disebut sebagai Sunan Ampel.
Di tempat tersebut, pada tahun 1421, Sunan Ampel bersama sahabat serta para pengikutnya membangun masjid.
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya juga menjadi tempat pertemuan untuk diskusi mengenai ajaran dan dakwah Islam.
Â
Kota Surabaya telah lama dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, dengan ribuan masjid sebagai tempat ibadah umat Muslim.Â
Bahkan, sampai saat ini, terdapat sekitar 1.138 masjid dan 1.451 musala yang tersebar di berbagai wilayah di Surabaya.
Namun, tentu saja, di antara semua masjid itu hanya ada tiga masjid tertua di Surabaya, yang dikenal akan sejarah panjangnya.Â
Selain Masjid Sunan Ampel, dua masjid tertua lain di kota ini adalah Masjid Jami Peneleh dan Masjid Rahmat.
Namun, dari segi pengaruh, Masjid Agung Sunan Ampel memang memainkan peran yang lebih krusial dalam penyebaran Islam di Jawa.
Tentunya, ada bangunan lain selain Masjid Sunan Ampel yang menjadi bukti penyebaran islam di Tanah Jawa:
Â
Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya tak hanya kaya akan sejarah, tapi juga cukup eksentrik dari segi arsitektur.
Secara umum, Masjid Agung Sunan Ampel menggabungkan gaya arsitektur dari tiga kebudayaan berbeda, yaitu Jawa Kuno, Hindu-Buddha, dan Arab (Islam).Â
Bahan utama yang digunakan dalam konstruksi Masjid Ampel Surabaya adalah kayu jati, yang dianggap memiliki karomah menurut kepercayaan setempat.Â
Meskipun berlokasi di lokasi perang, masjid ini memiliki keunikan karena dibangun dengan kayu jati, dan menurut cerita setempat tidak mengalami kerusakan.Â
Salah satu fitur uniknya adalah adanya menara di sebelah selatan yang menembus atap, di mana dasarnya terletak di bagian dalam masjid.Â
Menurut sejarah, menara tersebut telah mengalami tiga kali perubahan, yakni pada periode 1870–1900, 1910–1930, dan 2012 hingga sekarang.