Sukabumi
Sukabumi memiliki banyak tempat wisata menarik untuk didatangi. Cek selengkapnya.
Kota Sukabumi yang berada di Provinsi Jawa Barat merupakan kota terkecil ketiga setelah Kota Cirebon dan Kota Cimahi, yakni berukuran 48.33 kilometer persegi.
Kendati demikian, Sukabumi memiliki kabupaten terbesar di Pulau Jawa dengan luas mencapai 4.162 kilometer persegi atau 11,21% dari luas provinsi.
Pada tahun 2021, kota ini memiliki jumlah penduduk mencapai 353.455 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan.
Berada di bagian selatan Jawa Barat, wilayah yang dijuluki sebagai “Kota Mochi” ini secara geografis berbatasan dengan beberapa kawasan.
Mulai dari Kabupaten Bogor di sebelah utara, Samudera Indonesia di sebelah selatan, Kabupaten Lebak di sebelah barat, hingga Kabupaten Cianjur di sebelah timur.
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, Sebagian besar penduduk Kota Sukabumi adalah suku Sunda yang mencapai 92,21%.
Sementara, sisanya diikuti oleh suku Jawa, Tionghoa, Betawi, Batak, hingga Minangkabau.
Sukabumi merupakan suatu wilayah di Jawa Barat yang mengalami perkembangan pesat dibandingkan daerah lainnya.
Awal mulanya, Sukabumi adalah pemukiman penduduk di bagian wilayah pemerintahan District Goenoeng Parang.
Kawasan ini adalah distrik yang berkembang menjadi gemeente atau kota praja.
Perkembangan tersebut terjadi karena letak Sukabumi yang strategis.
Dalam arsip Hindia-Belanda, nama Sukabumi atau Soekaboemi pertama kali digunakan oleh Andries de Wilde, seorang ahli bedah dan administratur perkebunan kopi berkebangsaan Belanda.
Nama Sukabumi sendiri sebagaimana yang diungkapkan de Wilde, berasal dari kata Bahasa Sunda yaitu Suka dan Bumen (menetap).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diartikan bahwa kata Sukabumi memiliki makna “suatu kawasan yang disukai karena beriklim sejuk”.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Sukabumi berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu Suka (kebahagiaan) dan Bhumi (tanah), sehingga memiliki arti “bumi yang disenangi”.
Sukabumi dikenal sebagai kawasan dengan pilihan kuliner yang mengundang selera.
Salah satu kuliner yang paling terkenal di sana adalah kue mochi.
Bahkan, karena itu pula sampai saat ini Kota Sukabumi dijuluki sebagai “Kota Mochi”.
Mochi sendiri sebetulnya adalah jenis wagashi Jepang.
Namun, pada masa penjajahan, tentara Jepang turut meminta bantuan warga pribumi untuk membuatnya ketika acara penting.
Beberapa warga pribumi lantas mencoba membuatnya sendiri untuk kudapan di rumah.
Dari sinilah mochi kian dikenal dan berkembang di Sukabumi.
Salah satu daerah di Sukabumi yang banyak memproduksi mochi adalah Kaswari, yang mempunyai banyak pabrik mochi baik sekala besar maupun kecil.
Melihat banyaknya produsen mochi di daerah tersebut, maka Kaswari pun lambat laun semakin dikenal dan mendatangkan banyak wisatawan.
Selain mochi, Sukabumi juga memiliki beberapa kuliner khas yang tak kalah unik, seperti nasi uduk ungu, roti priangan, bolu pisang, mi leor, ciwang (aci bawang), dan deblo.
Kota Sukabumi berada di dataran rendah yang terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango, dengan ketinggian 584 meter di atas permukaan laut.
Sukabumi yang diapit oleh Gunung Pangrango, Gunung Gede dan Gunung Salak, memiliki suhu rata-rata 18–30 derajat Celsius, sehingga kawasannya sejuk dan asri.
Gunung Gede yang terletak di Kabupaten Sukabumi memiliki suhu udara 20–22 derajat Celsius.
Sementara, Gunung Salak memiliki klimatologi suhu berkisar 22–28 derajat Celcius.
Kota ini menyuguhkan lanskap hijau dan panorama alam yang indah, baik pagi maupun malam hari.
Sukabumi yang membentang di pesisir barat daya dan selatan Jawa Barat, membuat kawasannya memiliki sejuta tempat wisata yang disukai pelancong, baik lokal maupun mancanegara.
Mulai dari wisata alam di pegunungan dan pantai, wisata kuliner dan rekreasi yang menyenangkan, hingga wisata keagamaan tersedia di dalamnya.
Ada banyak tempat rekreasi yang bisa dikunjungi saat akhir pekan, mulai dari Situ Gunung, Pantai Karang Aji, Danau Bacan, hingga Pantai Pelabuhan Ratu.
Seluruh tempat wisata di Kota Mochi ini pun mudah diakses oleh pengunjung karena mempunyai infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai.