Bicara soal Kota Palembang pasti tak akan lepas dari Jembatan Ampera.
Kendati demikian, ada ikon baru di kota tersebut yang jarang diketahui masyarakat dari luar daerah, yaitu Tugu Ikan Belido.
Ada alasan tersendiri mengapa ikan belido dijadikan simbol dari kota ini.
Pertama dan paling penting, ikan belido adalah bahan utama dari pembuatan pempek, kemplang, dan kerupuk khas Palembang.
Tugu ini dibangun sebagai rasa syukur pemerintah Kota Palembang karena ikan belido telah meningkatkan perekonomian kota ini.
Sudah diketahui sebelumnya kalau Tugu Ikan Belido merupakan ikon baru yang menjadi kebanggaan warga Palembang.
Bagi yang belum tahu, tugu ini diresmikan oleh Walikota Palembang bersama Direktur Utama PT Bukit Asam.
Memiliki warna perak pekat, tugu ini dibangun dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukit Asam.
Pembangunannya sendiri menelan biaya produksi sekitar Rp3,4 miliar.
Selain menjadi simbol, pembangunan tugu ini juga ditujukan sebagai bentuk terima kasih atas kehadiran ikan belido di Palembang.
Banyak yang mungkin tidak tahu kalau ikan ini berhabitat di Sungai Musi.
Ikan belido sendiri merupakan bahan utama dari pembuatan beberapa makanan khas Palembang, salah satunya adalah pempek.
Namun seiring langkanya ikan belido, beberapa pengusaha kuliner mulai beralih ke jenis ikan lainnya, seperti tenggiri dan gabus.
Â
Patung Ikan Belido dibuat oleh seniman asal Boyolali, Jawa Tengah, yang kemudian dirakit di Kota Palembang.Â
Patungnya terbuat dari lempengan tembaga, kerangkanya dibuat dari baja, sedangkan lapisan luarnya adalah perak.
Menghadap ke Sungai Musi, tugu ini dapat mengeluarkan air mancur melalui mulutnya.
Â
Meski menjadi hewan endemik di Sungai Musi, sayangnya keberadaan ikan belido atau belida sendiri nyaris punah.
Karena itu, dibangunlah Tugu Ikan Belido yang bertujuan untuk membangkitkan semangat warga Palembang untuk melestarikan habitat ikan ini.
Dari data Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, belida masih bisa dikembangbiakkan tapi sayangnya terkendala jenis pangan dan ketersediaan air bersih.
Biasanya, ikan belida memakan ikan-ikan kecil di Sungai Musi.
Ikan sungai ini juga hanya bisa hidup di air bersih tanpa adanya campuran limbah, baik limbah industri maupun limbah rumahan.
Hal itu membuat belida menjadi jenis ikan yang paling sulit dikembangbiakkan, jika dibandingkan dengan ikan lain yang hidup di Sungai Musi.
Jumlah telur yang dihasilkan dari induk ikan tersebut pun sangat sedikit, sehingga saat ini populasinya tergolong cukup jarang.
Belum lagi ditambah dengan meningkatnya permintaan terhadap ikan ini, yang tentunya tidak mencukupi untuk kebutuhan pasar.
Â
Tugu Ikan Belido berada di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), tepatnya di Daerah 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Jaraknya sekitar 4 km atau 15 menit berkendara dari pusat Kota Palembang.
Kamu pun bisa mencapainya dengan mudah, baik dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau transportasi online.
Â
Â
Jika ingin melihat tugu ini, kamu tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis.
Tidak ada jam operasional juga, sehingga tugu ini dapat didatangi kapanpun setiap harinya.
Namun, disarankan untuk datang pada pagi sampai sore hari agar tugu terlihat jelas di foto.
Â
Â