Gunung Andong merupakan salah satu destinasi pendakian favorit para pendaki, terutama untuk pendaki pemula.
Pasalnya, gunung yang berada di ketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut (dpl) ini memiliki jalur pendakian yang ramah bagi awam.
Gunung Andong berada di Dusun Sawit, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Gunung ini memiliki empat puncak yang membentang dari barat ke timur, terdiri dari Puncak Makam, Jiwa, Andong, dan Alap-alap.
Konon, jika ingin menyaksikan golden sunrise atau waktu terbaik untuk menyaksikan terbitnya matahari, Puncak Jiwa menjadi lokasi yang tepat untuk berkemah.
Nama Gunung Andong barang kali tidak terdengar asing ditelinga para pendaki, tetapi tahukah kamu asal-usul pemberian nama tersebut?
Dilansir dari laman resmi Badan Otorita Borobudur, ada tiga versi yang melatarbelakangi penamaan “andong” pada gunung ini.
Versi pertama adalah, nama “andong” diambil dari jenis daun dengan nama serupa, serta banyak ditemui di sekitar Gunung Andong.
Versi selanjutnya menyebutkan bahwa nama “andong” diambil dari kata andongoo yang dalam Bahasa Indonesia berarti “berdoa kepada Tuhan.”
Versi terakhir, penamaan Gunung Andong dikarenakan bentuk gunung tersebut yang mirip punggung sapi, sehingga pendaki kerap menyebutnya “andong”.
Terdapat sejumlah jalur pendakian yang bisa diakses untuk mencapai puncak Gunung Andong.
Namun, hanya ada tiga jalur resmi dan paling sering dilalui pendaki.
Bagi kamu yang berencana muncak ke Gunung Andong, ini rekomendasi jalur pendakiannya.
Jalur pendakian Gunung Andong via Sawit, disebut-sebut sebagai jalur favorit para pendaki.
Pendakian lewat jalur ini dimulai dari basecamp Taruna Jaya Giri, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Ada dua pilihan jalur pendakian, yakni jalur lama dan baru.
Jika kamu adalah pendaki pemula, disarankan untuk melalui jalur pendakian baru.
Perjalanan lewat jalur pendakian baru memang memakan waktu tempuh lebih lama, tetapi medannya relatif mudah dilalui.
Adapun jalur lama, meski waktu tempuh menuju puncak lebih cepat, tetapi jalur ini memiliki trek yang relatif lebih sulit.
Jalur pendakian menuju puncak Gunung Andong via Sawit, rata-rata memakan waktu tempuh selama 1–2 jam perjalanan.
Selain via Sawit, pendaki juga bisa mencapai puncak Gunung Andong lewat Dusun Gogik, Kecamatan Ngablak, Magelang.
Sama halnya dengan pendakian via Sawit, medan jalur pendakian Gogik juga cukup landai.
Pemandangan yang tersaji pun tak kalah indah karena pendaki bisa menyaksikan panorama hutan bambu dan pinus.
Selain itu, pendaki juga akan disuguhkan lanskap Gunung Telomoyo, Merbabu, Prau, Ungaran, Merapi, Sindoro, hingga Gunung Sumbing.
Waktu tempuh menuju puncak Gunung Andong lewat Gogik rata-rata mencapai 1–2 jam.
Jalur lain yang bisa diakses pendaki untuk menuju Gunung Andong adalah jalur Pendem, yang berlokasi di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Jalur pendakian ini memiliki medan yang juga relatif mudah untuk dilalui, hanya saja kondisinya jalurnya masih berupa jalan setapak dari tanah.
Maka itu, pendaki harus ekstra hati-hati apabila melakukan pendakian setelah hujan.
Meski begitu, pendaki akan disuguhkan berbagai pemandangan alam yang memesona.
Selain itu, terdapat fasilitas gazebo yang sudah dialiri listrik, sehingga pendaki bisa beristirahat sembari mengisi daya ponsel mereka.
Rata-rata waktu tempuh jalur pendakian Gunung Andong via Pendem berkisar 1–2 jam.
Pendaki yang hendak muncak ke Gunung Andong diwajibkan membayar Simaksi Rp20 ribu.
Tarif tersebut belum termasuk retribusi parkir dan biaya lainnya, ya.
Adapun fasilitas umum yang tersedia meliputi area parkir, toilet, dan warung makan yang bisa dijumpai di sejumlah titik.