Goa Selomangleng merupakan destinasi wisata alam sekaligus situs sejarah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Goa Selomangleng menyuguhkan panorama alam indah khas pegunungan, karena lokasinya berada di kaki Gunung Klotok.
Destinasi wisata ini selalu ramai pengunjung, terutama pada akhir pekan atau libur nasional.
Lokasinya sendiri tak jauh dari pusat Kota Kediri, atau sekitar 3,5 km saja.
Selain itu, ada banyak situs wisata sejarah yang terdapat di kawasan Goa Selomangleng.
Di antaranya adalah makam Eyang Boncolono, Sumber Tretes, Sumber LO, Gua Padedean, Gua Selobale, dan penemuan Candi Klotok 1 dan 2.
Menelusuri asal-usul Goa Selomangleng, konon gua ini merupakan gua buatan yang dibuat pada abad 10–11 masehi.
Menurut tahun pembuatannya, kemungkinan gua ini sudah ada sejak zaman Raja Airlangga, yang merupakan pendiri Kerajaan Kahuripan.
Menurut cerita yang beredar, Goa Selomangleng dulunya merupakan tempat pertapaan Sanggramawijaya Tunggadewi atau dikenal sebagai Dewi Kilisuci.
Dewi Kilisuci adalah anak Raja Airlangga dnegan status putri mahkota Kerajaan Kahuripan.
Akan tetapi, ia memilih untuk tidak naik takhta dan menghabiskan sisa hidupnya untuk bertapa.
Tujuannya agar seluruh warga Kediri terhindar dari segala mara bahaya.
Adapun mengenai asal-usul penamaannya, nama “Selomangleng” disematkan sesuai bentuk dan posisi gua yang terlihat miring.
Nama “selomangleng” berasal dari dua kata, yakni selo dan mangleng.
Selo berarti “batu,” sementara mangleng dapat diartikan sebagai “miring”.
Selain menikmati pemandangan alam hijau yang menyegarkan mata, ada banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan wisatawan ketika menyambangi Goa Selomangleng.
Aktivitas pertama tentu menyusuri Goa Selomangleng.
Ukuran gua memang tidak terlalu dalam, bahkan dari kejauhan gua tersebut tampak seperti bongkahan batu hitam saja.
Namun setelah masuk ke area gua, wisatawan bisa melihat ukiran-ukiran relief yang menghiasi dinding gua tersebut.
Selain susur gua, wisatawan juga bisa berziarah ke makam perintis Kediri, Tumenggung Mojoroto, Mbah Boncolono, dan Tumenggung Poncolono.
Objek wisata sejarah lain yang bisa dikunjungi di Goa Selomangleng adalah Museum Erlangga.
Museum yang didirikan pada 30 November 1991 ini, menyimpan berbagai koleksi arkeologi dan etnografi peninggalan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit.
Jika sudah puas menjelajah situs-situs sejarah di Goa Selomangleng, pengunjung bisa bersenang-senang di area kolam renang.
Kolam renang di kawasan Goa Selomangleng memiliki area luas dengan dua kolam yang diperuntukan bagi anak-anak dan orang dewasa.
Kawasan Gua Selomangleng terletak di Jalan Mastrip, Pojok, Mojoroto, Kota Kediri, lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Kediri.
Dari pusat Kota Kediri pengunjung dapat mengarahkan kendaraan menuju Jalan Monginsidi, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jalan Kertosono hingga tiba di Jembatan Lama.
Dari Jembatan Lama, perjalanan dilanjutkan menuju Jalan Veteran hingga Jalan Selomangleng.
Perjalanan dari pusat Kota Kediri ke Goa Selomangleng hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit berkendara.
Kawasan Goa Selomangleng buka setiap hari selama 24 jam.
Adapun rincian tiket masuk dan wahana di kawasan itu, ialah:
Rincian Harga Tiket Masuk dan Wahana Goa Selomangleng | |
Tiket masuk Goa Selomangleng | Rp 5.000 per orang |
Tiket masuk Museum Erlangga | Rp 4.000 per orang |
Tiket masuk kolam renang | Rp 4.000 per orang |