Stadion Gelora Bung Karno yang sering disingkat GBK adalah kompleks olahraga terbesar di Indonesia.
GBK yang terletak di Senayan, Jakarta Pusat, merupakan pusat kegiatan olahraga dan hiburan.
Kompleks ini mencakup Stadion Utama GBK, yang menjadi salah satu stadion paling ikonik di Asia Tenggara.
Selain stadion utama, Bung Karno Stadium memiliki beragam kompleks olahraga lain, yaitu stadion akuatik, lapangan hoki, lapangan softball, lapangan bisbol, stadion madya, dan sebagainya.
Stadion Gelora Bung Karno dibangun pada tahun 1962 atas inisiatif Ir Soekarno, sebagai tempat olahraga untuk Asian Games IV.
Presiden Soekarno memimpin proyek ini dengan keyakinannya, bahwa stadion ini adalah lambang kebanggaan bagi Indonesia.
Untuk mendukung pembangunan GBK, Uni Soviet memberikan pinjaman dana serta bantuan dari para arsiteknya.
Meskipun kontroversial karena pada saat itu situasi ekonomi Indonesia yang belum stabil, Soekarno berhasil meyakinkan rakyat bahwa GBK adalah simbol kebanggaan bangsa.
Dengan dukungan dana sebesar 12,5 juta dolar dari Uni Soviet, stadion utama GBK dibangun dengan atap oval tanpa penyangga tengah dan diresmikan pada 21 Juli 1962.
Seiring waktu, GBK mengalami beberapa renovasi dan perubahan nama.
Meskipun sempat berganti nama menjadi Gelora Senayan, akhirnya kembali dinamai Gelora Bung Karno sesuai Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2001.
Sebelum Asian Games 2018, Stadion Gelora Bung Karno sempat menjalani renovasi besar-besaran.
Renovasinya adalah peningkatan pencahayaan, pemasangan panel surya, peningkatan fasilitas disabilitas, dan penggunaan energi surya untuk mendukung lingkungan.
Baca Juga
Baca Juga
GBK menjadi salah satu stadion terbaik di dunia dengan fasilitas yang lengkap dan modern.
Terdapat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Gelora Bung Karno Stadium, di antaranya:
Lapangan utama di GBK memakai rumput standar FIFA (Zoysia Matrella), serta sudah dilengkapi dengan sistem drainase bawah rumput untuk menghindari genangan air saat hujan.
Sound system di GBK sangat jernih dan menyeluruh, sehingga cocok untuk digunakan sebagai berlangsungnya konser.
Setelah direnovasi, jumlah kursi di Stadion GBK berkurang menjadi 78.000 kursi. Namun, single seat di GBK dirasa menjadi lebih nyaman, serta seluruh kursi telah diberikan nomor. Jenis kursi ini juga sudah sesuai standar keamanan FIFA.
Terdapat sistem CCTV 7K dengan deteksi wajah dan aktivitas penonton yang akurat. Untuk pencahayaan di GBK, memakai 3.000 lux yang mendukung kualitas HD untuk siaran langsung.
Stadion Bung Karno menyediakan ratusan kursi, dan akses masuk yang ramah difabel. Terdapat lift yang tersebar di 24 sektor.
Terdapat koneksi WiFi dengan internet yang stabil, bisa diakses oleh semua pengunjung di seluruh stadion.
GBK menyediakan 100 toilet dengan standar internasional di pelataran pintu masuk. Toilet juga dilengkapi dengan wastafel, dan urinoir.
GBK menggunakan listrik dari tenaga surya di atas stadion dengan kapasitas hingga 450 KW. Ini menjadi salah satu upaya untuk hemat energi dan ramah lingkungan.