Kota Denpasar menyuguhkan sejuta tempat wisata yang wajib dikunjungi. Salah satunya Pura Sakenan yang dibangun sebagai sarana ibadah umat Hindu.
Secara administratif, Pura Sakenan masuk dalam wilayah Kota Denpasar. Namun, destinasi ini terletak di sebuah pulau kecil yang terpisah dari “Pulau Dewata”.
Pura Sakenan berada di Pulau Serangan yang letaknya di lepas pantai bagian selatan. Daratan yang terpisah ini terhubung dengan Bali melalui sebuah jembatan.
Panjang Pulau Serangan yaitu 2,9 kilometer saja, sedangkan lebarnya hanya satu kilometer. Ya, meskipun ukurannya mungil, suasana pulau ini enggak sumpek!
Justru Pulau Serangan mempunyai banyak daya tarik. Jadi wisatawan bisa melakukan berbagai aktivitas selain menikmati kecantikan Pura Sakenan dari dekat.
Berikut ulasan lengkap tentang Pura Sakenan di Pulau Serangan. Informasinya meliputi harga tiket, jam operasional, aktivitas bagi wisatawan, lokasi dan aksesnya.
Pura Sakenan adalah tempat wisata religi yang dikelilingi oleh lanskap indah. Suasana tempat ini sangat tenang, sehingga cocok untuk melepaskan stres.
Wisatawan tak perlu mengeluarkan biaya tiket masuk apabila ingin berkunjung ke pura ini. Namun, ada peraturan yang harus ditaati oleh siapapun tanpa kecuali.
Pengunjung yang hendak masuk ke dalam tempat suci ini wajib memakai sarung dan sabuk khas Bali. Lalu, wanita yang sedang menstruasi tak diperkenankan masuk.
Setelah mengunjungi Pura Sakenan, wisatawan bisa menikmati keindahan Pulau Serangan secara gratis. Siapkan saja biaya parkir apabila membawa kendaraan.
Pura Sakenan dan Pulau Serangan buka selama 24 jam penuh. Maka dari itu, kamu bisa mendatangi destinasi di Kota Denpasar ini kapan saja.
Namun memang lebih dianjurkan pada pagi, siang atau malam hari. Dengan begitu, kamu bisa menjelajahi setiap sudut pulau Serangan hingga puas.
Tahukah kamu, berdasarkan informasi dari lontar Dwijendra Tattwa nama Sakenan berasal dari kata sakya. Artinya “bisa langsung menyatukan pikiran”.
Lalu kata sakya berasal dari kata Sakyamuni (nama asli Sidharta Gautama). Jadi, pura ini masih ada kaitannya dengan Buddha walaupun menjadi tempat ibadah umat Hindu.
Sebagai informasi, orang yang mendirikan Pura Sakenan adalah Prabhu Udayana dan Empu Kuturan. Keduanya merupakan penganut Buddha.
Pura Sakenan dibangun dengan konsep swamandala yang terdiri atas pelinggih-pelinggih dan bangunan-bangunan. Kemudian terbagi menjadi dua pelebah.
Pengelola pernah merenovasi bangunan utama Pura Sakenan. Sementara bangunan kecil dan dinding yang mengelilingi halaman masih mempertahankan corak aslinya.
Lontar Dwijendra Tattwa tak hanya mengisahkan dua orang yang membangun pura. Isi naskah kuno ini juga menyinggung keindahan Pulau Serangan.
Berdasarkan informasi dari lontar tersebut, bagian tepi barat laut Pulau Serangan menyuguhkan keindahan luar biasa. Di sana tampak pantai yang tenang dan asri.
Itulah salah satu alasan Prabhu Udayana dan Empu Kuturan mendirikan tempat pemujaan, Pura Sakenan. Nah, keindahan luar biasa tersebut masih tersisa hingga kini.
Pulau Serangan mempunyai sejumlah pantai dengan pemandangan yang sangat cantik. Wisatawan bisa mendapatkan ketenangan sekaligus keseruan.
Pasalnya, beberapa pantai menawarkan aktivitas olahraga air. Contohnya seperti jet sky, spot diving, surfing hingga snorkeling.
Tak jauh dari Pura Sakenan terdapat sebuah pusat konservasi penyu dan kura-kura. Nah salah satu aktivitas terseru bagi wisatawan yaitu melihat penangkaran ini.
Namun, wisatawan tak diperkenankan mengambil foto penyu dan kura-kuranya. Tujuannya untuk melindungi kedua hewan langka ini dari stres.
Peraturan yang berlaku bagi wisatawan di pusat konservasi penyu dan kura-kura Pulau Serangan memang lebih ketat. Tak seperti kebijakan di penangkaran Tanjung Benoa.
Ya, meskipun begitu, Rumah123.com tetap merekomendasikan pusat konservasi penyu dan kura-kura ini. Pasalnya, bisa memberikan edukasi dengan cara menyenangkan.
Itulah aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan setiap harinya. Selain itu kamu bisa menonton acara perayaan ulang tahun pura pada waktu tertentu.
Perayaan yang sering dilaksanakan di Pura Sakenan, yaitu pujawali (perayaan agung) dan piodalan (ulang tahun). Acara ini jatuh setiap Sabtu Kliwon Kuningan.
Pemilihan harinya berdasarkan kalender Pawukon Bali yang panjangnya 210 hari. Nah perayaan berlangsung selama tiga hari dengan acara puncak pada hari Minggu.
Biasanya ratusan peziarah dari berbagai pura datang ke Pura Sakenan dengan berjalan kaki atau naik perahu kayu. Mereka membawa benda-benda pusaka kuno.
Perayaan di Pura Sekanen sering diramaikan oleh pentas tari seperti Barongan dan Topeng. Acara ini turut menambah daya tarik Pura Sakenan sebagai tempat wisata.
Pura Sakenan berada di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Adanya jembatan membuat alamat ini mudah diakses wisatawan.
Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum untuk menjangkau Pulau Serangan. Waktu perjalanan dari Kota Denpasar sekitar satu jam.
Perjalanan menuju destinasi akan berakhir di Jalan Pulau Serangan yang kondisinya cukup mulus. Jadi kendaraan roda empat maupun dua mudah melaluinya.
Nah itulah ulasan lengkap tentang Pura Sakenan di Pulau Serangan, Denpasar. Semoga informasi yang disampaikan oleh Rumah123.com bermanfaat untuk kamu.