SItu Patenggang merupakan salah satu destinasi wisata di Bandung yang tak pernah sepi dari pengunjung, baik lokal maupun mancanegara.
Objek wisata alam berupa danau itu memiliki banyak daya tarik, mulai dari keindahan alam hingga beragam aktivitas mengasyikan yang disediakan.
Situ Patenggang berada di Jalan Raya Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
Lokasinya tidak jauh dengan objek wisata Kawah Putih dan Bumi Perkemahan Rancaupas.Â
Kawasan Situ Patenggang juga dikelilingi kebun teh Ciwalini, sehingga pengunjung sudah pasti dihadapkan dengan hamparan pemandangan hijau yang memanjakan mata.Â
Akses menuju Situ Patenggang cukup mudah dicapai dari pusat Kota Bandung.
Perjalanan dari Kota Bandung bisa ditempuh dengan mengarahkan kendaraan menuju Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja-Soreang).Â
Keluar dari tol, perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Raya Ciwidey.
Ikuti petunjuk arah yang tersebar di sejumlah ruas jalan untuk sampai ke Situ Patenggang.Â
Setelah sampai, pengunjung diwajibkan membeli tiket masuk seharga Rp18.000 pada hari kerja dan Rp20.500 pada hari libur.Â
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, dikenakan tarif masuk Rp135.000 pada hari kerja dan Rp185.000 pada hari libur.Â
Selain tiket masuk, siapkan pula uang parkir sebesar Rp3.500 untuk kendaraan roda dua dan Rp11.500 untuk roda empat.
Sebagai tempat wisata, Situ Patenggang memiliki fasilitas umum lengkap.
Di sana terdapat kamar mandi, musala, tempat beristirahat, hingga gazebo yang bisa dipakai pengunjung untuk piknik ria bersama keluarga.
Terdapat pula berbagai wahana permainan, mulai dari perahu dayung dan sepeda air.
Namun demi menikmatinya, kamu perlu merogoh uang tambahan.
Situ Patenggang bisa dibilang sebagai destinasi wisata romantis yang layak dikunjungi oleh Anda dan pasangan.Â
Di sini ada pulau berbentuk hati bernama Pulau Asmara dan batu cinta.
Konon, pasangan kekasih yang ingin hubungannya langgeng, mereka harus singgah di batu cinta dan mengelilingi Pulau Asmara.
Keberadaan Pulau Asmara dan batu cinta memiliki cerita tersendiri.
Menurut kisah yang berkembang di masyarakat, terbentuknya Situ Patenggang ada kaitannya dengan kisah Ki Santang dan Dewi Rengganis
Karena rasa cinta yang begitu dalam, mereka dipertemukan kembali di suatu tempat yang sekarang dinamakan Batu Cinta.Â
Kemudian, Dewi Rengganis minta dibuatkan sebuah danau dan sebuah perahu untuk berlayar.Â
Perahu inilah yang menjadi sebuah pulau berbentuk hati, yang kini dijuluki Pulau Asmara.