Stadion Maguwoharjo merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.Â
Stadion yang dibangun pada 2005 ini merupakan homebase bagi klub PSS Sleman.
Lewat statusnya sebagai stadion bertaraf internasional, Stadion Maguwoharjo juga kerap digunakan timnas Indonesia.Â
Salah satunya saat Timnas Indonesia menjamu Yaman dalam uji coba internasional pada 2014.Â
Bahkan, stadion ini juga pernah menjadi venue gelaran Piala AFF U-16 2022.Â
Stadion Maguwoharjo juga kerap dijadikan pilihan alternatif kandang bagi sejumlah kesebelasan.Â
Salah satunya adalah Bali United, yang menjadikan Stadion Maguwoharjo sebagai homebase sementara mereka di putaran kedua Liga 1 2022–2023.Â
Saat itu, Bali United terpaksa pindah markas ke Sleman karena homebase mereka–Stadion Kapten I Wayan Dipta direnovasi.Â
Tidak hanya pertandingan sepak bola, Stadion Maguwoharjo pun kerap digunakan sebagai venue untuk menggelar sejumlah acara musik atau tempat konser.Â
Beberapa konser yang pernah digelar di stadion ini di antaranya konser grup power metal asal Jerman, Helloween pada 2015.Â
Kemudian, konser band punk asal Inggris London Booze Glory pada 2023 silam. Â
Sejarah atau latar belakang pembangunan Stadion Maguwoharjo tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan PSS memiliki infrastruktur sepak bola yang memadai.Â
Sebelum Stadion Maguwoharjo berdiri, klub berjulukan Super Elja (Elang Jawa) itu menggunakan Stadion Tridadi sebagai markas mereka.Â
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, Stadion Tridadi dianggap tidak lagi representatif untuk dijadikan stadion kandang bagi PSS.Â
Nah, rencana pembangunan Stadion Maguwoharjo sejatinya sudah ada sejak akhir tahun 1999.Â
Inisiasi tersebut disuarakan oleh Ketua Umum PSS yang juga Bupati Sleman kala itu, Drs Ibnu Subianto.Â
Ketika itu, Ibnu berjanji akan membuatkan stadion bertaraf internasional bagi PSS.
Ini dilakukan apabila klub tersebut bisa menembus Divisi Utama Liga Indonesia, yang merupakan strata kompetisi tertinggi di sepak bola tanah air.Â
Setelah PSS berhasil promosi Divisi Utama Liga Indonesia 2001, rencana pembangunan stadion pun sempat akan direalisasikan.Â
Akan tetapi, karena adanya sejumlah kendala, proses pembangunan baru bisa dilakukan pada 2005, dengan lama proses pembangunan selama lebih kurang 1 tahun.Â
Stadion Maguwoharjo sempat beberapa kali direnovasi.
Renovasi pertama dilakukan pada 2007, karena stadion ini mengalami sejumlah kerusakan akibat gempa yang melanda Yogyakarta pada 2006.
Stadion Maguwoharjo kerap dijuluki sebagai mini San Siro.
Pasalnya, bentuk bangunan stadion ini mirip dengan arsitektur Stadion San Siro di Milan, Italia.Â
Salah satu kemiripan antara Stadion Maguwoharjo dan San Siro adalah, adanya menara di empat penjuru stadion.
Secara layout pun, Stadion Maguwoharjo mirip dengan Stadion San Siro.Â
Stadion Maguwoharjo memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 40 ribu penonton.
Fasilitas yang tersedia di stadion ini juga terbilang mumpuni bagi stadion bertaraf internasional.Â
Berikut sejumlah fasilitas yang tersedia di area dalam dan luar Stadion Maguwoharjo.Â