Pura Rambut Siwi di Jembrana, Bali, merupakan tempat suci keagamaan dengan asal-usul yang menarik.
Letaknya yang berada di atas tebing dan menghadap laut menjadikannya tempat yang sungguh mempesona.
Pura ini menjadi destinasi wisata budaya Bali yang sayang untuk dilewatkan!
Â
Â
Â
Menurut kisah, Pura Rambut Siwi memiliki asal usul yang berkaitan dengan perjalanan spiritual seorang pendeta Hindu yang sangat dihormati bernama Dang Hyang Nirartha.Â
Ia melakukan perjalanan ke Pulau Bali pada abad ke-16 untuk bermeditasi dan mencari pencerahan. Ia mengunjungi beragam pura, termasuk Pura Rambut Siwi di Jembrana.
Saat tiba di pura, penjaga pura memperingatkan Dang Hyang Nirartha untuk bersembahyang sebagai bentuk penghormatan, agar tidak diterkam harimau.Â
Â
Setelah Dang Hyang Nirartha berdoa, pura itu hancur. Penjaga pura terkejut dan memohon ampun kepada Dang Hyang Nirartha.
Â
Setelahnya, terjadi keajaiban. Bangunan pura yang hancur tiba-tiba kembali seperti semula.Â
Â
Sebagai tanda kehormatan dan untuk melindungi pura, Dang Hyang Nirartha meninggalkan sehelai rambutnya di pura, menjadikannya sarana pemujaan bagi umat Hindu di sana.Â
Â
Itulah asal usul nama Pura Rambut Siwi, di mana "Rambut" berarti rambut milik Dang Hyang Nirartha.Â
Â
"Siwi" adalah sebutan untuk Ida Bhatara (dewa-dewi Hindu), yang bermakna pelindung atau perlindungan.
Â
Baca juga: Ulasan Pura Beji Sangsit, Pura Suci & Indah di Bali Utara
Â
Â
Pura Rambut Siwi sering dikunjungi umat Hindu untuk memohon air suci. Di bagian tenggara pura ini terdapat Pura Segara, yang berdampingan dengan Pura Penataran.Â
Â
Ketiga pura ini (Pura Rambut Siwi, Pura Segara, dan Pura Penataran) memiliki hubungan erat, terutama saat persembahyangan besar seperti pujawali atau piodalan.
Â
Melalui ketiga pura ini, umat memohon kedamaian pada tiga lapisan alam: langit, udara, dan bumi (Tri Loka).Â
Kehidupan agraris di Jembrana diyakini bergantung pada harmoni alam, karena tanah, air, dan udara yang seimbang mendukung pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Â
Â
Â
Alamat Pura Rambut Siwi: Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali 82261.
Â
Lokasi Pura Rambut Siwi berjarak sekitar 78 kilometer dari Denpasar dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam melalui jalur utama Denpasar-Gilimanuk.Â
Pura Rambut Siwi memiliki tiga akses masuk dari sisi utara, timur, dan barat.Â
Akses utamanya adalah melalui area parkir di sisi barat, yang terpisah dari kompleks pura oleh sebuah sungai yang bermuara di pantai.Â
Pengunjung harus menyeberangi sungai ini melalui sebuah jembatan, kemudian menaiki tangga yang cukup curam untuk mencapai gerbang utama pura.
Â
Baca juga: Indahnya Pura Uluwatu, Pilar Spiritual Bali yang Eksotis di Tepi Laut
Â
Â
Tidak ada jam buka khusus untuk masuk ke Pura Rambut Siwi. Pengunjung bisa datang kapan saja selama tidak mengganggu kegiatan keagamaan dan ketenangan, serta tidak merusak.
Harga tiket masuk pura Rp10.000.
Â
Â
Â
Â
Pura Rambut Siwi terletak di Desa Yeh Embang Kangin, di tepi pantai dengan panorama laut yang memukau, menjadikannya destinasi wisata yang menarik.
Â
Pura ini dibangun di atas tebing yang menghadap Samudera Hindia. Menawarkan suasana penuh kedamaian, sangat cocok untuk kamu yang mencari ketenangan.Â
Â
Pemandangan laut dengan suara deburan ombak menciptakan kesan mendalam. Hamparan persawahan yang menyambutmu saat menuju pura menambah daya tarik tersendiri.
Â
Pura Rambut Siwi memiliki arsitektur khas Bali, dengan gerbang candi bentar, patung, dan relief yang menggambarkan kisah epik Hindu seperti Mahabharata dan Ramayana.Â
Keindahan arsitektur pura ini terlihat dari ornamen-ornamen khas Bali yang memiliki makna budaya dan keagamaan.
Di dalam kompleks pura, terdapat bangunan utama seperti meru, bale, dan wantilan.Â
Meru adalah bangunan berundak yang digunakan untuk pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, dewa tertinggi dalam Hindu Bali.Â
Bale adalah tempat terbuka dengan atap untuk upacara dan pertemuan. Sedangkan wantilan merupakan balai besar yang digunakan untuk kegiatan sosial dan budaya masyarakat sekitar.
Â
Baca juga: Pura Dalem Jagaraga: Keindahan Tersembunyi di Bali Utara
Pura Rambut Siwi menyelenggarakan berbagai perayaan Hindu setiap tahunnya, dengan ribuan umat yang ikut serta.Â
Ritual-ritual ini menjadi bagian penting dari warisan budaya Bali yang dijaga dan dilestarikan untuk tetap bermakna bagi generasi mendatang.
Â
Â
Pura merupakan tempat suci keagamaan. Kenakan pakaian yang rapi dengan atasan yang  menutupi lengan (bukan tank top) dan bawahan yang menutupi lutut.Â
Â
Penggunaan sarung dan selendang tidak wajib bagi pengunjung namun boleh dikenakan sebagai bentuk penghormatan.
Â
Waktu yang lebih baik untuk mengunjungi pura adalah saat pagi atau sore hari. Panas matahari tidak terlalu terik dan kamu bisa menikmati cahaya matahari yang lebih estetik untuk foto-fotomu.
Agar bisa berwisata dengan nyaman, bawalah topi dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari terik sinar matahari. Pakai tabir surya pada bagian kulit yang terbuka.
Â