Kabupaten Bantul
Seluk-beluk Kabupaten Bantul yang wajib diketahui, sebelum mencari properti di kawasan ini.
Selain menjadi tujuan wisata, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta mempunyai banyak wilayah menarik untuk investasi properti, salah satunya adalah Kabupaten Bantul yang terletak di bagian selatan. Wilayah ini terdiri dari 17 kapanewon dan 75 kelurahan.
Kapanewon ialah pembagian wilayah administratif di DI Yogyakarta yang setara kecamatan. Nah, di Bantul ada Kapanewon Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Jetis, Imogiri, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sedayu, Sewon, dan Srandakan.
Kapanewon itu tersebar di wilayah seluas 508,13 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk mencapai 1.832 jiwa/kilometer persegi. Jika mengacu pada angka tersebut, maka penduduk Kabupaten Bantul terbilang cukup padat.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) wilayah kapanewon paling padat, yakni Banguntapan dengan jumlah penduduk ± 120.123 jiwa. Sedangkan secara keseluruhan jumlah penduduk Kabupaten Bantul adalah 954.706 jiwa (2020).
Sebagian besar dari mereka mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian, perdagangan, industri dan jasa. Lantas, apa yang membuat Kabupaten Bantul lebih menarik untuk investasi properti dibandingkan wilayah lain?
Kondisi fisiografi wilayah kota dan kabupaten di DI Yogyakarta sangat mempengaruhi persebaran penduduk, ketersediaan sarana dan prasarana umum serta kegiatan sosial ekonomi penduduk. Wilayah yang relatif datar seperti Kabupaten Bantul mempunyai nilai lebih.
Sejumlah wilayah administratif kapanewon di Bantul masuk dalam aglomerasi perkotaan DI Yogyakarta. Oleh karena itu, dia mempunyai kepadatan penduduk dan kegiatan ekonomi berintensitas tinggi sehingga lebih maju dan berkembang.
Hal tersebut mendongkrak kemajuan berbagai sektor, tidak terkecuali properti. Lalu, apa daya pikat Kabupaten Bantul apabila dijadikan sebagai tempat tinggal? Apakah Anda dan keluarga bakal betah tinggal di wilayah yang berbatasan dengan Samudra Hindia ini?
Suhu udara memang tidak berkaitan langsung dengan nilai investasi suatu properti. Namun, sering menjadi faktor yang pertama kali dipertimbangkan oleh seseorang ketika mencari tempat tinggal sementara ataupun selamanya.
Nah, Kabupaten Bantul termasuk wilayah yang lengkap, lantaran terdiri dari dataran rendah (40%) serta dataran tinggi lebih dari separuhnya (60%). Selain itu, kabupaten ini pun berbatasan dengan Pegunungan Seribu yang membentang sepanjang pantai selatan.
Sama seperti kabupaten lain di Indonesia, Kabupaten Bantul juga mempunyai iklim muson tropis. Musim hujan di sini dimulai pada November sampai April dengan curah hujan 1.942 milimeter per tahun, sedangkan musim kemarau dimulai pada Mei sampai Oktober.
Suhu udaranya relatif konsisten sepanjang tahun dengan rata-rata harian ± 26° sampai 27° celcius. Sementara itu, suhu tertinggi yang pernah menyelimuti kabupaten ini adalah ± 30° sampai 31°, dan suhu terendahnya ± 22° sampai 23°.
Kabupaten Bantul sangat terkenal dengan wisata alam dan pantainya yang memukau, lantaran wilayah ini berbatasan langsung dengan laut selatan. Keindahan objek wisata di sini menjadi magnet bagi wisatawan asing maupun mancanegara.
Pantai yang menjadi ikon wisata Kabupaten Bantul adalah Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo. Selain itu, tentu masih banyak objek wisata menarik lainnya untuk dikunjungi pada hari biasa atau liburan bersama keluarga kesayangan Anda.
Contohnya Pantai Parangendog, Pantai Cemara Sewu, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Pandansimo, Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, Pantai Baru dan lain-lain. Lalu ada Gua Selarong, Gua Cerme, Curug Pulosari dan masih banyak lagi.
Di samping objek wisata alam dan pantai, Bantul pun mempunyai belasan Desa Wisata yang menghasilkan berbagai kerajinan. Misalnya, Desa Wisata Pundong, Desa Wisata Pucung, Desa Wisata Gendeng, Desa Wisata Krebet, Desa Wisata Giriloyo dan sebagainya.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, beberapa wilayah di Kabupaten Bantul masuk dalam aglomerasi perkotaan DI Yogyakarta. Maka tak mengherankan apabila sarana dan prasarana umumnya bernilai lebih dibandingkan wilayah lain.
Contohnya, beberapa jalan nasional melintas di Kabupaten Bantul seperti jalan penghubung Kota Yogyakarta melintas di koridor utara. Jalan Pansela, Jalan Lingkar Timur Kota Bantul, Jalan Bakulan, Jalan Parangtritis sampai Ring Road Yogyakarta.
Selain itu, tidak sulit mencari pusat pendidikan untuk anak-anak. Setidaknya ada 1.892 institusi pendidikan formal di Kabupaten Bantul yang terdiri dari TK, KB, TPA, SPS, PKBM, SKB, SD, SMP, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
Pusat pelayanan kesehatan juga mudah ditemukan. Kabupaten Bantul mempunyai puluhan pusat kesehatan masyarakat serta puluhan rumah sakit yang terdiri dari rumah sakit negeri dan swasta. Contohnya RSUD Panembahan Senopati, RS Patmasuri dan banyak lagi.
(20-7-1831)
(956.513)
(17)
(75)
(1.916.848)
(24° - 34°C)
(5 km/jam)
(78%)
(7 dari 10)
(506,8 km²)